Akibat dari pemukulan itu, Suparjiyanto mengaku mengalami luka lebam di pipi sebelah kanan dan kepala pusing. Hingga saat ini Suparjiyanto masih menjalani perawatan di RS Pantiwilasa Citarum.
Sementara itu Komandante Bintang 2 PDI Perjuangan Dapil 1 Kota Semarang, Didik Sugeng, S.H., M.H membenarkan kejadian yang menimpa relawannya itu.
“Para relawan memasang bendera sebagai tidak lanjut perintah DPC PDI Perjuangan untuk memasang bendera di wilayah masing-masing, dan ini kan demokratis, partai apa saja boleh memasang bendera,” ujar Didik.
Sementara itu, menanggapi kasus tersebut, JS yang akrab disapa Joko Joss mengatakan bahwa kasus dugaan pemukulan kepada Suparjiyanto yang dituduhkan kepadanya adalah fitnah.
Joko menyebut, saat itu dirinya memang mendatangi rumah Suparjiyanto. Di situ pihaknya ingin mengklarifikasi terkait pemasangan bendera PDIP hanya di RT 3 RW 4 Kelurahan Bandarharjo.
"Nggak bener itu (pemukulan,red), itu fitnah. Saya memang datang kerumahnya, ada saksi bahwa saya tidak melakukan pemukulan," ujarnya.
Menurut dia, terkait pemasangan bendera partai pihaknya mengaku tidak mempermasalahkan. Pemasangan kata dia sudah dilakukan lima bulan terakhir, karena mungkin sudah usang dan kotor bendera lama tersebut akhirnya diganti oleh Suparjiyanto. Joko pun mendatangi rumah tetangganya tersebut, untuk melakukan klarifikasi.
"Di situ hanya dipasang di RT 3 RW 4, Bandarharjo. Saya sampaikan kok nggak ngajeni dan tidak punya etika, beliau bilang hanya disuruh oleh partai. Di situ saya nggak mukul," tambahnya.
Editor : Maulana Salman