get app
inews
Aa Read Next : Tol Semarang-Demak Akan Dijual ke INA dan Investor China

Perusahaan Taiwan Kembangkan Kendaraan Listrik di Indonesia, Nilai Investasinya Rp 114 Triliun!

Selasa, 25 Januari 2022 | 20:46 WIB
header img
Menteri Investasi yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. Foto: Ist

JAKARTA, iNews.id - Investor Taiwan, Foxconn atau Hon Hai Technology Group, dan Gogoro, memilih Indonesia sebagai tempat berinvestasi untuk pengembangan kendaraan listrik. Perkiraan nilai total investasinya mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 114 triliun.

 

Sementara dari keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di Indonesia pada tahun 2030.

Hal itu terungkap dalam pendandatangan nota kesepahaman antara Foxconn dan Gogoro bersama Indonesia Battery Corp (IBC), Indika, dan Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Selasa (25/1/2022).

"Hari ini kita memasuki era baru. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh akan mengawal rencana investasi ini, dengan mitra BUMN maupun pengusaha nasional di Indonesia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, Indonesia sangat fokus mendorong investasi berkelanjutan terutama mengedepankan green energy dan green industry,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam keterangan, Selasa (25/1/2022).  

Menurut dia, keputusan Foxconn dan Gogoro memilih Indonesia menjadi tempat berinvestasi sudah sangat tepat. Indonesia memiliki nilai tambah bagi para investor dalam tiga hal, yaitu :
1. Pasar yang besar di mana 43 persen populasi ASEAN ada di Indonesia
2. Indonesia satu-satunya negara ASEAN yang masuk dalam G20
3. Pertumbuhan kelas menengah ke atas di Indonesia terus meningkat

Bahlil menjelaskan, melalui penandatanganan MoU tersebut, Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang komprehensif di Indonesia.

Kerja sama investasi tersebut, lanjutnya, mencakup pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).

"Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange/swap station, battery daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV," ujar Bahlil.

Menteri BUMN, Erick Thohir, yang turut menyaksikan penandatangan ini menyatakan kolaborasi investasi ini akan mendukung komitmen pemerintah Indonesia pada Glasgow Climate Pact, yang ditandatangani pada 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) tahun lalu.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut