SEMARANG, iNewsSemarang.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang menggelar Apel Siaga Pengawasan Kampanye pemilu 2024 yang diikuti oleh seluruh Panwas Kecamatan dan Kelurahan bertempat di halaman Kantor Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Minggu (19/11/2023).
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Arief Rahman mengatakan, Bawaslu mengadakan kegiatan apel siaga dikhususkan untuk memberikan semangat kepada jajaran Panwas di 16 Kecamatan di 177 Kelurahan yang berjumlah 225 pengawas ad hoc.
"Jadi satu rangkaian yang sebetulnya akan dilakukan, jadi untuk saat ini di tingkat kabupaten kota, kemudian di akhir bulan akan ada Bawaslu Provinsi juga mengadakan hal serupa, nanti puncaknya jelang pelaksanaan kampanye Bawaslu RI. Ini bagian dari kesiapsiagaan pengawas pemilu khususnya di kota Semarang menyikapi tahapan kampanye yang nanti akan dilangsungkan di tanggal 28 November sampai tanggal 10 Februari 2024," ujarnya.
Arief berharap jajarannya bisa mengantisipasi berbagai potensi pelanggaran. Menurutnya, ada beberapa potensi pelanggaran yang menjadi sorotan Bawaslu saat masa kampanye. Terutama potensi pelanggaran netralitas ASN dan politik uang.
"Maka potensi-potensi pelanggaran Pemilu bisa ditekan. Kami berharap Pemilu di Kota Semarang bisa berjalan dengan baik, lancar, aman dan damai," katanya.
Soal politik uang, lanjut Arief, beberapa kelurahan di Kota Semarang telah mendeklarasikan diri sebagai kelurahan anti-politik uang. Seperti di Kelurahan Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur dan Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.
"Tentunya dengan kolaborasi beserta stakeholder sekalian ya, ada Pemerintah kota Semarang, Kepolisian, TNI dan Kejaksaan," ucapnya.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berupaya mengantisipasi dan meminimalisir segala potensi konflik yang terjadi saat pesta demokrasi atau Pemilu 2024. Salah satunya dengan mengkomunikasikan dan mensosialisasikan tahapan dan aturan Pemilihan Legislatif dan Calon Presiden-Wakil Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
"Pemerintah Kota Semarang siap mengawal pesta demokrasi yang sekarang persiapannya sudah masuk tahapan 50 persen lebih, baik untuk penetapan daftar calon tetap untuk Pileg, Capres dan Cawapres," ujar Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota.
Menurutnya, pemerintah terus mengawal, karena saat ini sudah mulai banyak sosialisasi yang dilakukan oleh calon legislatif (Caleg) serta Capres dan Cawapres kepada masyarakat.
"Saat ini mulai banyak sosialisasi dari para Caleg dan Capres-Cawapres baik melalui round tag, baliho, spanduk dan sebagainya. Ini yang perlu kita lakukan sosialisasi juga ke masyarakat, terutama mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan," katanya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang ini berharap, pesta demokrasi di ibu kota Jawa Tengah bisa berjalan sesuai asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (Luber Jurdil) tanpa konflik dan permasalahan apapun.
Ia menyebut, Kota Semarang menjadi kota dengan potensi konflik tertinggi di Jawa Tengah. Sementara untuk nasional, Semarang menjadi kota dengan potensi konflik pada urutan ke-12.
"Ini yang perlu diwaspadai, sehingga kami komunikasikan di jajaran Pemkot Semarang hingga tingkat kecamatan, kelurahan bahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam tahapan Pemilu," ucapnya.
Editor : Maulana Salman