Wali Kota diiring dari tugu Pecinan melewati Jalan Beteng, jalan Wotgandul Timur dan berhenti di pertigaan jalan Gambiran tempat patung Shio Macan Air berada. Sepanjang perjalanan Mas Hendi menyapa warga sambil membagikan kue keranjang, salah satu jajanan khas di kawasan Pecinan Semarang.
Ketua Porinti Semarang, Setiawan Santoso, mengaku bersyukur tinggal di Ibu Kota Jawa Tengah yang penuh dengan toleransi. Dikatakan, warga Kota Semarang yang terdiri atas bermacam-macam suku, agama, dan ras (SARA) dengan budaya berbeda-beda, namun dapat hidup berdampingan secara rukun, damai, aman dan tenteram.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi menumpang becak mengikuti kirab menyambut Tahun Baru Imlek 2573 di kawasan Pecinan Semarang. Hendi menyapa warga sambil membagikan kue keranjang dan jajanan khas Pecinan. Foto: Istimewa
Menurutnya kerukunan yang tercipta di Kota Semarang tidak lepas dari peran serta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Pihaknya pun mendukung himbauan pemerintah agar perayaan Imlek tahun ini digelar secara sederhana dan tidak menimbulkan kerumunan. Karena itu, kegiatan malam kesenian yang biasa dilakukan pada perayaan Imlek, tahun ini ditiadakan.
“Sebagai gantinya, kami melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang salah satunya donor darah telah dilaksanakan diawal Januari 2022 di Tenterem Mal yang berjalan dengan lancar dan sukses. Diikuti pemasangan 1.500 lampion di daerah Pecinan, Gang Lombok dan Sam Poo Kong,'' ujar Setiawan Santoso saat membuka peresmian penyalaan 1.500 lampion dan pemasangan patung Shio Macan Air dalam Imlek 2573, Minggu (30/1) malam.
Melalui pemasangan 1500 lampion tersebut, kata Setiawan, Porinti Semarang menyampaikan pesan lampion tersebut sebagai simbol yang dapat menerangi jalan bagi seluruh warga Kota Semarang menuju ke arah yang lebih baik, sukses, dan cemerlang.
'Selamat tahun baru Imlek, semoga di tahun baru Macan Air ini semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan diberi rejeki yang berlimpah,'' papar dia.
Editor : Sulhanudin Attar