Menurutnya, dalam memilih pemimpin agar dapat menggunakan akal sehat. Kemudian setelah pemilu selesai, kembali lagi saling mendukung satu sama lain. ‘Itu ciri-ciri demokratis. Kalau masih ribut ya bukan demokrasi,’ ujarnya.
Pada pagelaran seni ini melibatkan berbagai sanggar tari di Kota Semarang untuk menampilkan beragam tarian, di antaranya dari Sanggar Sarasvati, Pandawaratih, hingga TBRS.
Sementara Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengatakan, Pagelaran Seni di Pura Agung Giri Natah ini sebagai bentuk akulturasi budaya yang perlu dilestarikan, apalagi ada momentum kampanye pemilu seperti sekarang.
Sejumlah penari melakukan pemanasan jelang tampil di Pagelaran Seni Budaya di Pura Agung Giri Natha Semarang. (foto Antoni)
‘Kegiatan kampanye saat ini banyak perbedaan. Kami harapkan dengan acara ini bisa meredam dan menyatukan lagi, karena perbedaan ini hanya lima tahun sekali,’ ujarnya.
Editor : Maulana Salman