“Tentunya suara rakyat yang akan menentukan siapa pemimpin terbaik bagi masa depan bangsa dan negara. Rakyat Indonesia tidak bodoh untuk bisa menentukan yang terbaik bagi masa depan bangsa dan negara, rakyat Indonesia tahu betul siapa pemimpin yang terbaik yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi,” lanjutnya.
Dia menegaskan Indonesia adalah negara demokrasi, setiap orang memiliki hak yang sama tanpa terkecuali, menyampaikan pendapat di muka umum tanpa terkecuali dan itu dijamin UUD 1945.
“Silakan menggunakan haknya tetapi jangan memaksakan orang lain bahwa pendapatnya yang paling benar. Pendapat sekelompok orang tidak boleh dipaksakan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya, sebut Hono Sejati, mengimbau masyarakat luas untuk tetap menjaga iklim demokrasi yang sejuk, menempatkan kepentingan menjaga persatuan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok tertentu.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kebumen Dr. H. Imam Satibi. M.pd.I, Dia menyebut Pemilu adalah sesuatu yang penting, marwahnya harus dijaga jangan dicederai.
“Kita harus mendukung agar pemilu berjalan dengan damai, jujur tanpa ada intrik intimidasi yang tentunya akan mengganggu pesta demokrasi,” ungkapnya.
Rektor Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kebumen Dr. H. Imam Satibi. M.pd.I,
Pihaknya mengapresiasi Presiden Jokowi dan penyelenggara pemilu yang bisa menggelar pemilu yang berkualitas.
“Inilah yang perlu dijaga jangan sampai kita mudah melakukan pernyataan-pernyataan politik mengatasnamakan kampus, komunitas tertentu yang sebetulnya itu bagian dari narasi politik,” ujarnya.
Editor : Maulana Salman