Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di wilayah Kerajaan Demak. Ia meninggal dunia pada usia 131 tahun atau tepatnya di tahun 1680. Makamnya berada di Kadilangu, 2 kilometer dari pusat kota Demak. Di area tersebut, terdapat pula makam Raden Patah, Raja pertama Kerajaan Demak dan keluarganya.
4. Dampar Kencana
Dulunya, Dampar Kencana merupakan singgasana raja. Raden Patah mendapatkan singgasana tersebut sebagai hadiah saat pelantikannya sebagai raja di Kesultanan Demak Bintoro dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi asal Kerajaan Majapahit. Saat Kerajaan Demak runtuh, singgasana tersebut dijadikan mimbar khotbah yang diletakkan di dalam masjid. Namun dalam perkembangannya, Dampar Kencana disimpan di Museum Masjid Agung Demak.
5. Maksurah
Maksurah adalah ruangan berbentuk persegi panjang yang tidak terlalu besar. Dulunya, ruangan ini adalah tempat yang dibuat khusus untuk para raja dan ulama. Pada bagian dindingnya, terdapat ukiran kaligrafi yang sangat indah. Menurut catatan sejarah Maksurah Kerajaan Demak dibuat pada masa pemerintahan Raja Aryapur.
6. Pintu Bledeg
Di masjid Agung Demak, terdapat pula pintu Bledeg yang dibuat oleh Ki Agung Selo pada 1466. Pintu tersebut dibuat dengan ukiran motif tumbuh-tumbuhan, suluran, jambangan mahkota, dan kepala bintang (naga) dengan mulut terbuka. Selain memiliki bentuk yang indah, pintu ini juga diyakini mampu menahan petir. Pintu Bledeg termasuk prasasti Candra Sengkala yang bertuliskan Nogo Mulat Saliro Wani bermakna 1388 Saka atau 1466 Masehi.
7. Piring Campa
Jika masuk ke dalam Masjid Agung Demak, akan terlihat piring campa yang ditempel di dinding. Piring porselen tersebut berjumlah 65. Dulunya, Piring Campa merupakan hadiah dari ibunda Raden Patah, Siu Ban Ci. Sementara itu, Siu Ban Ci diketahui berasal dari Cina.
Itulah beberapa peninggalan Kerajaan Demak yang masih bisa dijumpai di masa sekarang. Semoga bermanfaat.
Editor : Maulana Salman