get app
inews
Aa Read Next : Ketua KPU Disanksi Bawaslu karena Terbukti Gelembungkan Suara Partai Golkar

Polemik Rektor Unika Diminta Buat Testimoni Kinerja Jokowi, Polda Jateng Angkat Bicara

Rabu, 07 Februari 2024 | 05:45 WIB
header img
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu. (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Polda Jawa Tengah mengakui mengeluarkan instruksi untuk membuat konten-konten video menjelang gelaran inti Pemilu 2024

Konten-konten tersebut di antaranya dari tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama hingga kalangan kampus. 

Namun, Polda Jateng membantah konten video yang diminta itu diarahkan untuk pasangan calon (paslon) Capres-Cawapres tertentu di Pemilu 2024. 

“Tidak ada mengarah salah satu paslon,” tegas Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Selasa (6/2/2024).

Dia mengatakan pada satu sisi tujuannya dalam rangka menciptakan kamtibmas yang kondusif. Ini kegiatan cooling system, (membuat narasi video) kepada beberapa tokoh baik tokoh agama, tokoh masyarakat, orang-orang yang punya kompetensi untuk bisa membantu situasi kamtibmas berjalan aman, lancar dan tertib.

Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat sebagai edukasi. Tujuannya agar pelaksanaan pemilu berjalan lancar, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, pada satu sisi (kami) menjaga netralitas,” ujar Satake. 

Sementara, Rektor Unika Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto mengatakan sejak Jumat pekan lalu hingga Selasa siang, seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai anggota Polrestabes Semarang memintanya membuat narasi video maupun pernyataan. 

Ferdi, sapaanya, mengatakan orang itu juga mengirimkan beberapa contohnya. Ferdi menyebut isinya tentang mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi selama 9 tahun ini hingga Pemilu 2024 mencari pemimpin yang bisa meneruskan kinerja Jokowi. Video itu akan dilaporkan seseorang itu ke Kapolda Jateng begitu bisa dipenuhi. Namun, Ferdi menolaknya.

“Intinya bukan kami membenci, tidak, tapi ketika hal baik tentu kami harus katakan baik tapi kalau tidak pas ya kami harus mengatakan tidak pas. Mari kembali ke hal-hal yang sesuai dengan prinsip demokrasi dan konstitusi,” kata Ferdi. 

Dia juga sempat menyampaikan pada seseorang yang memintanya membuat video testimoni. “Saya sampaikan, Pak mbok kasihan dengan saya, saya tahu panjenengan menjalankan tugas, tetapi pilihan saya, pilihan kami tolong hormati,” ujarnya.


 

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut