JAKARTA, iNewsSemarang.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 21.000 warga mengungsi akibat bencana banjir di Kabupaten Demak hingga Senin (12/2/2024). Banjir Demak terjadi akibat tanggul jebol sejak sepekan terakhir.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebutkan, angka ini tercatat sebagai salah satu kejadian bencana dengan jumlah pengungsi terbanyak pada awal tahun 2024.
“Banjir bandang melanda Kecamatan Karanganyar dan Gajah di Kabupaten Demak yang telah berlangsung selama hampir satu minggu hingga mengakibatkan 21.000 warga mengungsi,” sebut Suharyanto, Selasa (13/2/2024).
Dia juga telah meninjau secara langsung lokasi bahkan melaksanakan rapat koordinasi penanganan bencana banjir di Kabupaten Demak. Dia memastikan akan terus melakukan pendampingan hingga bencana banjir ini tuntas teratasi.
“Deputi 1 Sistem dan Strategi BNPB telah datang dan memberikan bantuan dana operasional dan permakanan, pekerjaan BNPB belum selesai. Harus sampai tuntas baik sebelum, selama dan sesudah (kejadian bencana),” katanya.
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan prioritas pertama penanganan darurat pada Banjir Demak yakni para pengungsi. BNPB dan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak sepakat untuk serius melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi yang tersebar di 59 titik pengungsian.
Selanjutnya, BNPB dan Pemkab Demak mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk segera menyelesaikan penanganan terhadap tanggul yang jebol. Salah satunya tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
BNPB juga mempertimbangkan akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas hujan selama perbaikan tanggul berjalan agar pekerjaannya berjalan optimal.
Dari tinjauan lapangan diketahui, akibat tanggul jebol ini jalan raya Demak-Kudus terputus genangan air setinggi hingga 3 meter. Air juga menggenangi lahan pertanian hingga seluas 2.965 hektare.
“Setiap minggu kami evaluasi, jika nanti tanggul sudah selesai ditutup oleh PUPR, maka selanjutnya memikirkan genangan ini untuk disedot dan dikembalikan ke sungai,” ujarnya.
Editor : Maulana Salman