get app
inews
Aa Read Next : Viral Sopir Kejar Truk yang Melaju Tanpa Pengemudi di Jalan Tol Kalikangkung

Mengarungi Asa Jalur Transportasi Penghubung Rakyat Sumatera dari Lampung hingga Aceh

Selasa, 20 Februari 2024 | 12:44 WIB
header img
Peta Tol Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh. (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Mengarungi asa sejauh 2818 kilometer, dari Lampung hingga Aceh membentang luas fasilitas yang ditawarkan pemerintah kepada masyarakat Sumatera. 

Jembatan ini berfungsi untuk memobilisasi dan meningkatkan kualitas hidup di masyarakat, tetapi apakah benar kapabilitas yang ditawarkan sesuai atas dampak yang diberikan? Pertanyaan yang terus bergelimang di hati dan pikiran para warga di seluruh tanah Indonesia dengan beriringnya pembangunan Tol Trans Sumatera.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, cepat atau lambatnya konstruksi tol bergantung pada tahapan pembebasan lahan. Konstruksi bisa dilakukan lebih cepat apabila lahan tersedia. “Kehadiran jalan ini diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi kepadatan lalu lintas terutama arus komoditas," ucap Basuki seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (9/7/2020)

Apakah benar kualitas hidup masyarakat meningkat, ataukah terpengaruh negatif dengan konstan atas adanya pembangunan jalan tol ini? Mengutip dari pembangunan tol lintas provinsi, mayoritas dari dampak untuk pembangunan fasilitas berskala besar yang memakan waktu hingga bertahun-tahun, perlu diperhitungkan juga akan adanya pembengkakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Tentunya hal ini akan langsung memberikan efek samping kepada masyarakat yang bersangkutan. 

Penggusuran warga, kenaikan polusi, kerusakan ekosistem dan 1001 lainnya dapat dijadikan contoh nyata dalam masalah ini. Kekhawatiran masyarakat adalah sedikitnya itikad baik yang akan diberikan dari pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah maupun perseroan terbatas. Hutama karya namanya, perseroan terbatas yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.

Pembengkakan harga pembangunan, melebarnya lini waktu pembangunan dari target awal, bahkan pada 9 tahun masa pembangunan ternyata belum mencukupi untuk selesainya proyek ini. Warga lokal pun masih melakukan penolakan atas pembangunan jalan tol ini. Faktor tersebut dapat memberi risiko investasi pada jalan Tol Trans Sumatera dapat ikut mengalami akibatnya. 

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut