get app
inews
Aa Read Next : Harga Beras Naik, Zakat Fitrah 2024 Rp55.000 Tiap Orang

Harga Beras Tak Terkendali, Awas Munculnya Kaum Miskin Baru!

Jum'at, 23 Februari 2024 | 07:30 WIB
header img
Kenaikan harga beras bisa memicu munculnya kaum miskin baru. Foto: Ist

Dia menambahkan, pemerintah dalam beberapa hari terakhir juga menggandeng Food Station (FS) yang akan mencampur beras lokal dengan beras impor dan menjualnya dengan harga beras premium Rp13.900/kg dengan memanfaatkan merek FS. 

Aneka beras bermerek punya FS itu bisa ditemukan di jejaring ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret. Menurut dia, cara-cara ini bisa dilakukan untuk menjangkau lebih banyak warga. Kendati demikian, Khudori menilai masih akan ada kelangkaan karena Bulog dan FS belum bisa menjangkau semua. 

"Saya tidak punya informasi memadai seperti yang disampaikan Aprindo bahwa para pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang enggan mengemas ulang beras SPHP dari Bulog dengan kemasan 5 kg untuk dijual dalam bentuk eceran," tuturnya. 

Namun, lanjutnya, jika informasi ini benar, maka pemerintah lewat Bulog sebaiknya memasok beras ke Pasar Induk Beras Cipinang dalam bentuk kemasan 5 kg, seperti beras SPHP yang dijual di berbagai outlet selama ini. 

Sebab saat ini harga gabah di pasar sedang tinggi. "Info dari Jatim misalnya, harga antara Rp8.400-Rp8.800/kg gabah kering panen. Ini amat tinggi. Untuk jadi beras setidaknya harganya antara Rp15.850-Rp16.600/kg dengan rendemen 53%. Di Jalur, Sumsel, harga gabah kering panen hari2 ini Rp7.500/kg. 

Untuk jadi beras sudah di harga Rp14.200/kg. Sementara HET beras premium jauh di bawah itu, Rp13.900/kg. Ini yang membuat pedagang beras dan penggilingan padi menjerit," sebutnya.
 

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut