5 Film Horor Indonesia Tayang Maret 2024: Ada Tanduk Setan hingga Ronggeng Kematian

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Berikut ini lima film horor Indonesia tayang Maret 2024 siap mewarnai bioskop Tanah Air. 

Film horror menghadirkan kisah mencekam hingga membuat bulu kuduk berdiri. Berikut film Indonesia tayang Maret 2024 dilansir dari Imdb.

Film Horor Indonesia Tayang Maret 2024

Baca Juga

Deretan Film Horor Indonesia Tayang September 2024, Ada Kisah Nyata Mengerikan di Semarang

1. Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai (7 Maret)

Bimo tidak bisa mengelak lagi, keputusannya mengubah nasib menjadi Desa Muara Tapah adalah sesuatu yang akan ia sesali seumur hidupnya. Kini, dia harus menghadapi kenyataan, makhluk yang bersekutu dengan iblis mengincar istri dan calon anaknya. 

Banyak penyesalan yang menumpuk di hatinya. Dia juga tidak bisa lagi memutuskan siapa yang layak dipercaya. Bagi Bimo semuanya buram dan meresahkan. Dia hanya memiliki istrinya yang sedang hamil di desa ini, dan itulah yang ingin dia bawa pergi. 

Baca Juga

Joko Anwar Pamit dari Film Horor Indonesia

Iblis berkepala tanpa tubuh melayang-layang terus muncul di ingatan Bimo. Di sela-sela nyengirnya, dia memamerkan kaki bayi yang di mulutnya berlumuran darah. 

Bimo tahu, jika terlambat, istri dan calon anaknya akan bernasib sama. Dia membuat berbagai rencana di kepalanya. Tidak seorang pun boleh mengambil istri dan anak-anaknya di masa depan.

2. Tanduk Setan (14 Maret)

Tanduk Setan mengisahkan seorang wanita yang sedang hamil di luar nikah, di mana dia sedang menunggu kelahiran anaknya. Namun sayangnya saat proses melahirkan sang anak wanita tersebut justru mengalami teror yang cukup mencekam. Hal ini membuatnya merasa sangat takut.

3. Hantu Polong (14 Maret)

Sekelompok mahasiswa sastra sedang asyik belajar dan mendapat tugas untuk menyelidiki dan mempelajari sejarah sastra Tanjung Pinang. Mereka memasuki desa yang terkenal dengan tradisi puisinya. 

Syahdan, Ali, Bella, dan Jali baru saja turun dari perahu di dermaga kecil dan bertemu dengan seorang wanita bernama Mahiah di warung setempat. Selama berada di desa, mereka tinggal di rumah seorang wanita tua. 

Mahiah adalah wanita cantik, dan Syahdan pun tertarik padanya. Namun Mahiah tidak terlalu memperdulikan rayuan Syahdan sehingga menimbulkan ketidaksenangan pada Bella. Suatu malam, diterangi bulan purnama, Bella dan Ali menyaksikan Mahiah membacakan puisi dengan penuh semangat sambil menari di tepi pantai.

Tiba-tiba, sosok berbeda muncul dari lehernya, mengungkap identitas asli Mahiah sebagai seorang wanita tua. Bella dan Ali berbagi wahyu ini dengan Syahdan, tapi dia menolak untuk mempercayai mereka. 

Kejadian mengerikan mulai menghantui mereka sejak malam itu. Jali, Ali, dan Bella curhat pada ibu Hannah, mencari bimbingan untuk mengungkap misteri penampakan hantu di desa. Namun, perjalanan mereka tidak mudah, dengan ancaman yang mengintai dan terus menempatkan mereka dalam bahaya. 

Mahiah yang putus asa menyembunyikan rahasianya, semakin agresif mengejar Syahdan yang tergila-gila padanya. Tanpa sepengetahuan Jali, Bella, dan Ali, Syahdan kerap bertemu Mahiah secara sembunyi-sembunyi.

4. Kurban Budak Iblis (21 Maret)

Dewi dan kedua anaknya, Bella dan Dio, pindah ke rumah yang ternyata dulunya milik Purnomo dan Dewi. Mendiang Purnomo meninggalkan rahasia yang membuat kedua anaknya menderita. 

Rama yang tinggal di depan rumah berusaha membantu Bella dan keluarganya, agar terhindar dari teror hantu Aisyah. Seorang nenek bernama Sunarti (Dewi Sri) yang mengetahui rahasia yang disimpan keluarga Purnomo di masa lalu, kembali bekerja sebagai pembantu di rumah.

5. Ronggeng Kematian (28 November)

Empat pemuda, Adit, Ricky, Yudi dan Aksan menerima undangan mengerikan untuk kembali ke desa tempat mereka magang tujuh tahun lalu. Hal yang seharusnya menjadi sebuah apresiasi berubah menjadi pengalaman menakutkan saat mereka bertemu dengan Sulastri, hantu penari ronggeng yang pendendam dan menakutkan. 

Dipenuhi kebencian, Sulastri tidak mencari pengakuan melainkan kehancuran. Sehingga menimbulkan teror yang mengerikan terhadap mereka.

Editor : Ahmad Antoni