"Bila mendengar suara motor yang kencang di belakang mereka. Maka mereka akan memacu kendaraan (supaya tidak tersusul)," jelas pakar psikoneuroimunologi dan psikologi transpersonal ini.
Kalangan ini, tambahnya, cenderung belum merasa nyaman saat beradu pandang dengan orang lain.
"Sapaan dari orang lain yang melintas naik motor, bagi remaja kalangan ini dapat dianggap sebagai sebuah tantangan," paparnya
Untuk itu, Hastaning mendukung upaya-upaya Polri untuk memberikan pemahaman pada remaja dan anak di bawah umur tentang lalu lintas.
"Perlu sesekali ada upaya untuk efek jera. Perlu warning (peringatan). Orang tua juga harus ikut memberikan pemahaman bahwa mengendarai kendaraan di jalan raya itu butuh tanggung jawab dan ada konsekuensinya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni