"Berkendara itu perlu etika. Ada sanksi hukum buat mereka yang melanggar, apalagi kalau sampai terlibat kecelakaan sehingga merugikan orang lain," ujarnya.
Di sisi lain, pakar psikologi Universitas Diponegoro (Undip), Dr. Hastaning Sakti, M.Kes, mendukung upaya Polri dalam memberikan pemahaman tentang keselamatan berlalu lintas pada remaja termasuk anak-anak di bawah umur.
Menurutnya, anak-anak perlu paham tentang tanggung jawab sosial dan konsekwensinya bila melakukan pelanggaran lalu lintas.
Dirinya merasa amat prihatin terhadap anak-anak yang melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya. "Bisa saja awalnya mereka diberi kelonggaran oleh orang tua. Tapi ujung-ujungnya malah ngebut di jalan," kata Hastaning
Dilihat dari sisi psikologis, anak-anak di bawah umur cenderung merasa dirinya adalah "raja" dan bisa melakukan banyak hal. Kalangan ini cenderung berpikiran pendek dan emosi yang kurang matang.
Hal ini, kata dia, dipengaruhi oleh amigdala yang mereka miliki. Amigdala merupakan bagian dalam anatomi otak yang berhubungan dengan proses emosi, perilaku, dan memori.
Editor : Ahmad Antoni