SRAGEN, iNewsSemarang.id – Anak Sungai Bengawan Solo meluap hingga mengakibatkan banjir merendam tiga desa di Kabupaten Sragen. Ketiga desa terdampak banjir yakni Desa Pandak, Desa Sribit di Kecamatan Sidoharjo dan Desa Tangkil di Kecamatan Sragen Kota.
Dampaknya, ratusan kepala keluarga (KK) di tiga desa terisolir. Meskipun wilayah mereka terendam banjir, warga setempat tetap bertahan di rumah masing-masing.
Tingginya intensitas curah hujan pada Sabtu (9/3) kemarin membuat jalan dan sawah terendam banjir.
Desa Pandak dan Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, mengalami hamparan sawah tertutup layaknya lautan. Warga setempat terisolir karena jalan kampung terendam air, dengan ketinggian air bervariasi mulai dari tiga puluh hingga pinggang orang dewasa.
Sardi, salah satu warga Desa Pandak, menyatakan bahwa air merendam sejak Sabtu malam. Jalan-jalan kampung semuanya terendam air dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Warga harus berjalan kaki sekitar satu kilometer atau menaiki perahu agar dapat keluar dari kampung. Bibit tanaman padi yang baru ditanam juga rusak akibat terjangan banjir.
Tak hanya di Desa Pandak dan Desa Sribit, Desa Tangkil juga terdampak luapan anak Sungai Bengawan Solo. Ratusan kepala keluarga di Desa Tangkil terisolir karena jalan kampung terendam banjir.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mencatat sebanyak 332 kepala keluarga dari tiga desa terdampak luapan sungai. Puluhan hektare sawah juga terendam di tiga desa tersebut.
Meski air masih merendam jalan kampung hingga sepinggang orang dewasa, warga di tiga desa tersebut memilih bertahan di rumah masing-masing. Mereka akan mengungsi jika air telah masuk ke rumah mereka.
Editor : Ahmad Antoni