Kemudian dari laporan yang diterima, banjir juga masih terjadi di depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan di bawah flyover Jalan Kaligawe. Lalu di wilayah Dongbiru dan Gebanganom juga masih tergenang dan kini sudah dilakukan penambahan pompa portable.
“Sudah kita lakukan untuk penambahan pompa, karena dari pompa BBWS rusak. Sehingga memang perlu penambahan dan kami terus berkoordinasi sampai wilayah sana surut,” paparnya.
Sementata itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan, terkait dengan cuaca ekstrem di Jawa Tengah, pihaknya sudah mendapat arahan dari BMKG dan sudah menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC sudah digelar di hari ketiga dan akan dilaksanakan sampai tanggal 20 Maret.
“Dan hasilnya sudah terlihat, hujannya lebih kecil dari hari-hari sebelumnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya meminta kepada setiap Pemerintah Daerah (Pemda) untuk betul-betul siaga bencana termasuk menyiapkan anggaran operasional untuk tanggap darurat.
“Kita juga akan membantu masyarakat yang terdampak. Selanjutnya, setelah nanti selesai transisi darurat, ada tahap rehabilitasi rekontruksi, infrastruktur yang rusak, rumah masyarakat yang rusak. Agar di kemudian hari di tahun-tahun depan apabila terjadi musim hujan seperti ini lagi, bencana tidak akan terulang lagi,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni