“Ya rata-rata Kendal bawah yang tergenang, karena curah hujan luar biasa kemarin-kemarin. Dan kami masih melakukan pengamatan dan pendataan, kira-kira ada berapa yang mengalami poso atau gagal panen,” jelasnya.
Hingga kini, lanjutnya, lahan sawah yang masih tergenang banjir berada di wilayah Kecamatan Brangsong dengan luas sekitar 200 hektare.
"Akibat kebanjiran ini tentu berdampak pada penurunan kualitas gabah yang dihasilkan saat panen. Meski ada penanganan-penanganan paska banjir, bisa dipastikan nantinya beras tidak bisa tahan lama. Dua sampai tiga bulan harus segera dikonsumsi. Kalau tidak, beras bisa berubah warna menjadi kuning, bahkan menghitam," jelas dia.
Dia menyampaikan, dengan banyaknya lahan sawah siap panen yang terendam banjir dipastikan bakal mempengaruhi stok pangan di wilayah Kabupaten Kendal. Menyikapi kondisi demikian, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan segera melakukan tanam ulang bagi sejumlah lahan sawah yang kebanjiran.
"Jika masih ada genangan airnya kita akan lakukan pemompaan di areal persawahan itu," pungkasnya.
Editor : Agus Riyadi