Keindahan makna filosofis dalam tradisi Syawalan ini merupakan bagian dari pelestarian budaya yang tetap menyambungkan benang merah sejarah Kota Solo yang tidak bisa lepas dari cikal bakalnya yang bersumber di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Maka Solo Safari menjadi sebuah wahana Satwa yang hadir dengan konsep yang baru tetapi tidak meninggalkan akar budaya dan tradisi yang melekat di dalamnya.
Pada kesempatan kali ini, kegiatan Syawalan ing Solo Safari yang berperan sebagai Jaka Tingkir adalah KRA. Rizki Baruna Ajidiningrat yang merupakan mantu dalem Paku Buwono XIII.
Sebelumnya, tim penyelenggara juga melaksanakan ziarah ke Makam Sultan Hadiwijaya dan ketiga sahabatnya yaitu Mas Monco Negoro, Mas Wilomarto, dan Mas Wuragil sebagai bentuk permohonan izin mengadakan acara Syawalan ini.
Rangkaian acara Syawalan ing Solo Safari akan ditandai dengan kirab dimana Jaka Tingkir akan mengendarai kuda menuju open stage Solo Safari diiringi dengan korps musik dari Karaton Kasunanan Surakarta. Selain itu, kirab Jaka Tingkir juga akan dimeriahkan oleh iring-iringan Pasukan, Abdi dalem dan Ulomo dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Setelah melaksanakan kirab, Jaka Tingkir juga akan menyeberangi danau menggunakan Gethek yang didampingi oleh 3 sahabatnya menuju Open Stage. Selanjutnya, setelah didoakan sepasang Gunungan Ketupat akan dibagikan ke masyarakat umum di Halaman Solo Safari.
Dengan adanya kegiatan ini, Solo Safari berharap dapat mewujudkan bentuk syukurnya dengan berbagi dengan masyarakat umum dan dapat menjaga, melestarikan budaya yang adiluhung.
Editor : Ahmad Antoni