Atas penampilannya yang buruk itu, warganet pun banyak yang membicarakan Sananta di media sosial X (twitter) hingga menjadi trending topic. Banyak yang menyebut penampilannya buruk dan sangat jauh di bawah Rafael Struick. Bahkan, hingga meledeknya seperti striker Liverpool, Darwin Nunez, yang sering dijadikan bahan rundungan oleh mereka.
“Ada yang bilang Sananta lebih baik dari Struick aja udah aneh,” cuit akun @judellingham. “Sekarang gw paham kenapa STY lebih pasang Struick daripada Sananta. Kacau Sananta kagak ngapa-ngapain,” komentar akun @WinPra .
Sananta cosplay Nunez bro, bingungan,” ujar akun @Mikoukow. “Enggak ada Struick skema serangannya malah terasa kosong. Sananta mainnya kayak security kesiangan alias lemes banget,” tulis akun @edwinanlohy.
“Enggak apa-apa guys, kalian melakukannya dengan baik (kecuali Sananta). Kalah menang tetap bangga, udah sampai di titik ini adalah hal luar biasa. Ayo berjuang lagi untuk peringkat tiga dan maju ke Olimpiade Paris 2024,” @sunshinedreamie.
Selain karena penampilannya yang buruk, warganet juga banyak menyebut namanya karena Sananta berada dalam posisi offiside ketika Indonesia mencetak gol lewat Muhammad Ferrari di babak kedua. Namun, gol itu dianulir karena kaki sang striker berada dalam posisi offside dalam tayangan VAR.
Tak lama setelah momen tersebut, Uzbekistan pun mencetak gol pembuka lewat Khusayin Norchaev pada menit 68. Kemudian, gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit 86 memastikan kemenangan sang lawan.
Editor : Ahmad Antoni