KENDAL, iNewsSemarang.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kendal, Ahmad Suyuti akhirnya membeberkan dua nama yang sebelumnya telah dikantongi pihaknya dalam menghadapi Pilkada 2024. Suyuti membeberkan dua nama tersebut saat membuka secara resmi pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) di Kantor DPC PDI Perjuangan Kendal, Kamis (2/5/2024).
"Ada Pak Basuki (Wabup Kendal) dan ada yang spesial lagi, Lestariono (Mantan Kades Terate Mulyo)," kata Suyuti.
Menurutnya, dua tokoh tersebut hingga saat ini merupakan orang yang paling intens melakukan komunikasi dengan DPC PDI Perjuangan.
"Keduanya bahkan sering sekali bertanya kapan dibuka pendaftarannya," ungkapnya.
"Tapi kalau tidak mau datang padahal sudah dibuka kita bisa apa. Kan sudah kita buka secara terbuka," lanjutnya.
Suyuti juga mengaku bahwa dirinya belum tahu secara pasti keberanian dari kedua orang itu, meski sebelumnya keduanya sering bertanya kapan dibuka pendaftaran di DPC PDI Perjuangan Kendal. Karena hingga saat pembukaan dibuka, keduanya belum mendaftarkan diri.
"Ya kemarin-kemarin saya jawabnya persiapkan saja semuanya lebih dulu. Kan gtu," ucapnya.
Terkait dengan siapa nantinya akan berkoalisi jika mau mengusung Bacabup, Suyuti menjawab bahwa pihaknya sudah memiliki pandangan partai mana yang akan diajaknya untuk berkoalisi.
"Ya kita realistis karena cuma dapat 7 kursi dan harus berkoalisi," ujarnya.
Dia menegaskan, pihaknya sangat terbuka kepada siapapun yang akan mendaftar lewat PDI Perjuangan. Karena DPC PDI Perjuangan Kendal hanya bersifat menerima para pendaftar. Sementara, terkait rekomendasi merupakan hak dari DPP PDI Perjuangan.
"Kita hanya menerima dan mengajukan. Semuanya yang menentukan tetap DPP," jelasnya.
Ditambahkan, target DPC PDI Perjuangan di Kabupaten Kendal pada Pilkada tahun ini tergantung pada figur yang diusung. Jika figur tersebut dinilai layak untuk maju calon Bupati maka ditargetkan untuk meraih kursi Kendal 1.
"Jika tidak ya kita realistis karena cuma 7 kursi ya Cawabup enggak apa-apa," pungkasnya.
Editor : Agus Riyadi