Di sisi lain, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami fethistic disorder adalah sebagai berikut.
1. Berjenis kelamin pria. Pria diduga lebih berisiko mengalami fetisisme jika dibandingkan dengan wanita.
2. Mengalami ketergantungan obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol.
3. Menderita gangguan kesehatan mental tertentu, seperti depresi atau gangguan kecemasan.
4. Pernah mengalami atau melihat kekerasan seksual di masa kecil.
Fethistic disorder masuk dalam perilaku seksual kompulsif atau compulsive sexual behavior berdasarkan Diagnostic and Statistical of Mental Disorders (DSM) edisi ke-5 tipe parafilia. Parafilia sendiri memiliki arti sebagai pola tertentu dari munculnya perilaku, fantasi, maupun dorongan yang mengakibatkan masalah pada seseorang yang merugikan orang lain.
Inilah sebabnya, parafilia bisa muncul dengan gejala berupa intensitas ketertarikan seksual yang tinggi, berbeda dengan ketertarikan seksual dalam kondisi normal. Penelitian dalam Sexual Abuse menyebutkan, pria cenderung kurang mampu mengontrol keinginan parafilik daripada wanita.
Tak hanya itu, studi tersebut juga menuliskan, pria memiliki potensi lebih tinggi untuk mengalami rangsangan karena perilaku parafilik daripada perempuan. (Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman