Karena itu, Para Raider ini harus memiliki kemampuan di segala medan mulai perkotaan, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, juga udara. Itu sebabnya, dalam pendidikan selama hampir tiga bulan, Pasukan Para Raider digembleng latihan dalam tiga tahap.
Ketiga tahap itu adalah tahap basis, tahap gunung hutan, dan tahap rawa laut. Pada Tahap Basis, Para Raider mendapat pelatihan menghadapi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat, dan ilmu medan. Penghancuran medan dan pembebasan tawanan mereka dapatkan di tahapan ini.
Pada Tahap Gunung Hutan, pasukan dilatih survival di hutan belantara dan kemampuan gerilya di gunung. Untuk survive selama tiga hari, Para Raider hanya dibekali garam dan korek api. Pada Tahap Rawa Laut, Para Raider digembleng kemampuan tempur di laut.
Setelah lulus pelatihan ini, pasukan tempur yang sebelumnya hanya memiliki spesifikasi operasi di segala medan dan cuaca (Linud) itu, kini juga mahir dalam operasi penyergapan atau Raider.
Sejak dibentuk resmi dari 8 Yonif pemukul Kodam dan 2 Yonif Divif Kostrad pada 22 Desember 203, jumlah Batalyon Raider terus berkembang. Sampai saat ini, terdapat 37 Batalyon Raider di seluruh Indonesia. Sementara Batalyon Para Raider berjumlah 9.
Editor : Ahmad Antoni