Meski belum menjadi yang pertama, kata Soenarto, namun Pemerintah Kota Semarang telah berhasil menjadi 10 besar Kota dengan Indeks SPBE tertinggi di antara 98 Kota di Indonesia.
"Prinsip indikator tidak melulu ada pada Diskominfo, namun secara menyeluruh pelayanan di Kota Semarang sudah berbasis elektronik, termasuk Layanan Call Center 112, Sapa Mbak Ita," bebernya.
Termasuk, kata Soenarto, tingkat kepatuhan dan implementasi aplikasi pusat yang diluncurkan ke daerah. Seperti aplikasi Srikandi untuk surat menyurat, serta SIPD untuk program keuangan, itu juga menjadi indikator penilaian.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemkot Semarang berupaya menerapkan digitalisasi dan menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik di setiap lini.
"Kita sudah memenuhi standart layanan publik. Bahkan Kota Semarang masuk dalam 10 besar kota dengan Indeks SPBE tertinggi. Sebelumnya tidak masuk, sehingga dengan masuknya Semarang membuat kami dipanggil ke Istana Negara," ujar Mbak Ita sapaannya.
Menurut Mbak Ita, ini perdana kota Semarang mendapat penghargaan ini dan hanya peringkat 10 besar yang mendapat undangan khusus dari Kemenpan RB di Istana Negara. "Bapak Presiden Joko Widodo banyak memberikan arahan. Termasuk arahan untuk mempermudah layanan kepada masyarakat dengan aplikasi dan digitalisasi. Tujuannya ya agar kita melayani, bukan untuk dilayani," pungkasnya.
Editor : Maulana Salman