YOGYAKARTA, iNewsSemarang.id - Gunung Merapi untuk kesekian kalinya meluncurkan awan panas guguran, Minggu (9/6/2024). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas guguran tersebut terjadi pukul 04.06 WIB.
Dalam keterangannya, BPPTKG mencatat awan panas guguran ini memiliki Amplitudo maximal 55 mm berdurasi 155.84 detik, jarak luncur 1.000 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng). Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.
Cuaca sementara cenderung cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-20 °C, kelembaban udara 69-98.4 %, dan tekanan udara 838.5-918.6 mmHg. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan lainnya adalah 26 kali gempa Guguran dengan Amplitudo 3-37 mm, Durasi 52.7-163.3 detik. 1 kali Gempa tektonik Jauh Amplitudo : 6 mm berdurasi 97.8 detik.
"Teramati 14 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1500 meter, " tulis BPPTKG.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih Level III atau Siaga. Di mana Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat kami minta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” sebut BPPTKG.
Editor : Ahmad Antoni