Garda Wali Nusantara Prihatin Maraknya Pengaburan Sejarah Bangsa di Medsos

SOLO, iNewsSemarang.id - Kurangnya kepedulian terhadap upaya perlindungan sejarah bangsa membuat akademisi, pemerhati sejarah, serta tokoh masyarakat dan agama bersatu untuk menyuarakan pentingnya menjaga dan melindungi sejarah Nusantara.
KH. KRT. Joko Parwoto, S.T., Al-Hafidz, salah satu pendiri Garda Wali Nusantara (Gawantara), menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya pengaburan sejarah bangsa yang terjadi di berbagai platform media sosial.
Dia menjelaskan fenomena pengaburan sejarah bangsa ini tidak terjadi tanpa alasan. Ada maksud dan tujuan tertentu yang sering kali tidak disadari. Meski sudah ada undang-undang perlindungan cagar budaya, implementasi perlindungan sejarah manuskrip masih kurang. Akibatnya, pembelokan dan pengaburan sejarah sering terjadi.
“Sebagai negara yang kaya akan warisan sejarah, peninggalan sejarah tidak hanya membentuk identitas dan budaya bangsa tetapi juga mencerminkan perjalanan masyarakat di masa lalu. Karakter sebuah bangsa dapat dilihat dari sejarahnya, begitu juga jati diri masyarakat yang ada di dalamnya,” kata KRT Joko Parwoto, Kamis (27/6).
Memahami pentingnya nilai sejarah bagi sebuah bangsa, dia menegaskan pentingnya upaya kuat untuk menjaganya agar tidak dirusak atau dibelokkan.
“Pembelokan sejarah tidak hanya berdampak pada jati diri generasi muda, tetapi juga bisa menghancurkan sebuah bangsa. Bangsa yang kehilangan sejarahnya akan mudah dikendalikan dan dijajah jati dirinya,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni