Eliya menjelaskan bahwa membawa wanita ke Abdul Gani bertujuan untuk mempermudah pencairan proyek yang sedang dikerjakan. Ia juga sering menerima uang dari ajudan Abdul Gani lainnya, bernama Deden, yang diberikan saat berada di Jakarta.
Eliya mengaku bahwa nomor handphone para wanita telah hilang karena ponselnya hilang sekitar Januari 2024 setelah pulang dari umrah. Dia juga menyebutkan hanya sekali bertemu dengan terdakwa Ramadhan Ibrahim setelah membawa wanita-wanita tersebut kepada Abdul Gani.
Setelah pemeriksaan, Eliya terlihat menangis saat bertemu dengan keluarga Abdul Gani di luar ruang sidang Pengadilan Tipikor Ternate, dan terus menangis saat bertemu anak dan keluarga Abdul Gani di jalan keluar ruang sidang.
Sebelumnya, mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba didakwa menerima gratifikasi dari sejumlah pihak terkait dengan jual beli jabatan dan proyek di Pemprov Maluku Utara, dengan total gratifikasi mencapai Rp109,7 miliar.
Jaksa KPK dalam dakwaannya pada Rabu (15/5/2024) menyebutkan, "Terdakwa menerima hadiah berupa uang secara bertahap, yang patut diduga diberikan untuk mempengaruhi agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya."
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta