get app
inews
Aa Text
Read Next : Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Kembangkan Desa Wisata lewat Program DEB SoBI

Kenapa Banyak Calon Dokter jadi Korban Bully Senior? Ini 3 Faktor Pemicunya

Senin, 02 September 2024 | 08:48 WIB
header img
Kenapa banyak calon dokter jadi korban bully senior? (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kenapa banyak calon dokter jadi korban bully senior? Pertanyaan ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Fenomena perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran kembali mencuat setelah sejumlah kasus yang menggemparkan publik. 

Kasus terbaru belum lama ini seorang dokter muda viral ditemukan meninggal dunia akibat bunuh diri, diketahui dokter muda tersebut merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bernama dr. Aulia Risma Lestari (30).  Korban meninggal dengan menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya.

Kasus lainnya yang baru-baru ini terjadi adalah pemecatan dua dokter residen senior yang diduga melakukan perundungan terhadap juniornya di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. 

Lantas apa sebenarnya yang menjadi alasan utama banyak terjadinya kasus pembullyan seperti ini? 

Dikutip dari Insight Plus, berikut adalah tiga faktor utama mengapa banyak calon dokter yang menjadi korban perundungan.

1. Gangguan NPD 
Dokter dengan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) sering bersikap arogan dan merasa dirinya diatas segalanya. Mereka dengan gangguan ini akan cenderung melebih-lebihkan keterampilan yang dimilikinya dan merendahkan dokter lain, ada sekitar 6% dari populasi umum yang terkena gangguan tersebut. 
Menurut Leanne Rowe yang telah bekerja di berbagai posisi klinis dan kepemimpinan dewan di berbagai tempat kerja medis selama hampir tiga dekade, dokter dengan NPD yang tidak diobati dapat menunjukkan perilaku menindas dalam berbagai cara.

2. Jam kerja yang tidak masuk akal 
Eksploitasi selama jam kerja dengan mengharapkan para juniornya bekerja dengan waktu yang tidak wajar, pengelolaan kinerja yang tidak adil, fokus pada kelemahan juniornya dengan merendahkan, dan ancaman terselubung terhadap keamanan pekerjaan atau pelatihan untuk tetap mengendalikan sang korban. 
Hal inilah yang dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berlebih hingga berdampak pada kinerja dokter yang tidak stabil sampai membahayakan keselamatan pasien mereka. 

3. Mentalitas korban 
Hal lainnya adalah pengaruh dari mental individu yang terlalu sensitive, dan lemah. Kebanyakan dari pelaku perundungan akan menargetkan korban yang memiliki prestasi lebih bagus dari mereka karena perasaan iri, oleh sebab itu diperlukan sebuah batasan agar tidak membiarkan pelaku menindas para korbannya terlalu lama. Jika terlalu lama maka sang korban justru akan kehilangan dukungan sosialnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut