TEMANGGUNG, iNewsSemarang.id – Demonstrasi farming (demfarm) memberikan manfaat berlebih bagi petani tembakau di wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.
Program kemitraan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah (Distanbun Jateng) ini tidak hanya membuat produk petani terserap secara optimal oleh pasar, namun juga memberikan peningkatan kualitas.
Tri Istanto, petani asal Bansari, Temanggung, mengatakan, baru tahun ini mengikuti program kemitraan yang digagas Distanbun Jateng. Dia mendapatkan banyak manfaat dari program tersebut, mulai dari mendapatkan pendampingan oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) sejak masa tanam hingga pasca-panen.
”Kalau dari segi biaya tanam memang perbedaaanya tidak terlihat jauh. Tapi, kala dari segi hasil, jumlahnya jauh lebih meningkat," ujar Tri dalam keterangannya, Kamis (3/10).
Hal sama juga disampaikanPujo Sukianto, petani asal Wonosobo, yang turut serta dalam program demfarm Distanbun Jateng berbasis kemitraan. "Jadi sejak masa tanam sudah didampingi dengan penerapan standar yang tinggi. Baik dari segi pemilihan benih, pemupukan, hingga penentuan grade, kita terus didampingi," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu membuat hasil panennya menjadi berlimpah dan lebih berkualitas. Tembakau jenis Kemloko II dan Argowilis yang dihasilkannya melalui program tersebut mampu mencapai grade D hingga E plus, dengan kisaran harga Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram.
“Kebetulan nanti hasil panennya juga langsung diserap ke gudang yang menjadi mitra. Jadi, petani enggak bingung lagi tembakaunya tidak terserap pasar,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni