Shoygu meyakinkan Guterres, angkatan bersenjata Rusia hanya menggunakan senjata presisi tinggi. Militer Rusia juga hanya berusaha menonaktifkan infrastruktur militer Ukraina.
"Tentara Rusia tidak mengancam warga sipil, tidak menembaki objek sipil, dan sepenuhnya mematuhi persyaratan hukum humaniter internasional," kata Shoygu.
Shoygu juga meminta Guterres untuk mendesak pihak berwenang Ukraina untuk membuat koridor manusia bagi orang asing, termasuk mahasiswa, yang disandera oleh neo-Nazi.
"Neo-Nazi menembaki mahasiswa China yang mencoba meninggalkan Kharkiv. Dua dari mereka terluka. Ratusan orang asing berusaha meninggalkan zona perang, tetapi mereka tidak diizinkan melakukannya. Bahkan, mereka disandera, nyawa mereka dalam bahaya besar," katanya.
Sementara itu, Sekjen Guterres berterima kasih kepada Shoygu karena telah mengevakuasi personel PBB dari Ukraina. Proses evakuasi pun berjalan lancar, tanpa insiden.
Dia juga meminta Shoygu untuk membantu meningkatkan interaksi struktur PBB dengan militer Rusia terkait masalah kemanusiaan di Ukraina.
Editor : Sulhanudin Attar