get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketika Kreator Konten Danang Sadewa Roasting Rektor Undip, Begini Reaksi Prof Suharnomo

Presiden OIC Youth Indonesia Ajak Gen Z di Semarang Berani Berpikir Skala Dunia

Minggu, 24 November 2024 | 14:33 WIB
header img
Presiden OIC Youth Indonesia, Syafii Efendi berbicara dalam International Seminar ASEAN Youth Movement 2024 di Balairung Kampus UPGRIS Semarang, Minggu (24/11/2024). (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Presiden OIC Youth Indonesia, Syafii Efendi ingin menaikkan standar berpikir, perilaku, bertindak jejaring anak muda Indonesia. Sebab itu, dia meminta kalangan anak muda atau biasa disebut Gen Z berani merubah mindset hingga kebiasaan.

Hal itu disampaikannya di sela kegiatan International Seminar ASEAN Youth Movement 2024 di Balairung Kampus UPGRIS Semarang, Minggu (24/11/2024). Seminar bertemakan Membangun Mentalitas Pemuda Indonesia Unggul dan Berdaya Saing Global yang digelar DPD Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Provinsi Jawa Tengah ini juga menghadirkan sejumlah motivator seperti Danang G Sadewa, Education Influencer. Anas Hameeyae, Chairman of Islamic Youth Thailand dan Shakira Amirah, Mapres 3 Nasional, The Winner of Class of Champions. 

“Kita ingin menaikkan standar berpikir, perilaku, bertindak jejaring anak muda Indonesia. Hari ini dunia itu tidak ada batas, negara ASEAN sudah gak pakai Visa, kemudian ada sekitar 57 sampai 60 lebih negara nanti akan bebas Visa,” kata Syafii. 

“Artinya kita tidak boleh lagi bicara lokal, kita harus bicara global, kita boleh dari orang kampung tapi kita tidak boleh berpikir skala kampung. Kita harus berpikir skala dunia,” katanya. 

Entrepreneur & Business Owner itu menyebut ada tiga pokok yang dibahas dalam seminar yang dihadiri ribuan mahasiswa maupun Gen Z. “Saya belajar dari Aristotle, jadi kepemimpinan itu dibagi 3. Yang pertama, paling rendah orang membicarakan orang lain. itu level yang paling rendah. Yang kedua orang yang bicara tentang dirinya dan yang paling itu orang yang bicara tentang gagasan, ide, solusi dan kontribusi. Dan kita ingin mengajak anak muda ke level 3 lagi, supaya tidak jadi sampah di TikTok tapi menjadi solusi di sosial media dan kehidupannya,” jelasnya.

Namun diakuinya hal itu tidak mudah, karena memang ekstrasinya cukup tajam. “Kita berperang secara psikologi dengan negara-negara punya kepentingan bisnis Indonesia. Akhirnya kita lupa bahwa negara kita negara pemenang, negara yang kuat, negara yang pernah menjelajah dunia. Ini yang akan kita tularkan ke anak muda Indonesia,” ujarnya.

Dia pun membeberkan strategi menghadapi situasi seperti itu. “Strateginya, ganti mindset, ganti sirkel jadi dia harus berani ganti teman. Jadi cara terekstrem untuk merubah yaitu ganti teman, ganti sirkel itu yang paling gampang. Yang terakhir adalah merubah kebiasaan, itu yang paling sulit,” ujar motivator muda nomor 1 Indonesia ini.

Syafii mengatakan bahwa karakter bullying adalah akar semua persoalan anak muda hari ini. Karakternya lemah sekali, jadi makin kesini makin ga ada nyali, makin kesini makin rapuh. Ya ini yang harus dikembalikan kekuatannya.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut