Polemik Band Sukatani Diduga Diintimidasi Polisi, Ini Kata Motivator Muda dan Aktivis Internasional

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Motivator Muda dan Aktivis Internasional, Syafii Efendi ikut menyoroti kontroversi Band Sukatani yang viral di media sosial usai menyampaikan permintaan maaf kepada polisi atas lagu berjudul Bayar Bayar Bayar.
Menurutnya, band Sukatani ini sebagai wujud protes masyarakat dalam bentuk nyanyian. “ini bagus, karena ini terbuka. Nah polisi pun harus mengoreksi diri, sistem dalam diperbaiki, oknum-oknum yang belok-belok ini ditempelengi, harusnya begitu,” tukas Syafii di sela acara Seminar Internasional ASEAN Youth Movement 2025 di Auditorium Prof Wuryanto Unnes, Semarang, Minggu (23/2025).
Acara seminar bertajuk “Membangun Mentalitas Pemuda Indonesia Unggul dan Berdaya Saing Global” ini digelar DPD Wirausaha Muda Nusantara (WIMNUS) Jateng bekerjasama Gerakan Kewirausahaan Nasional dan HIPMI Perguruan Tinggi Unnes.
Dia menjelaskan, negara produk demokrasi ini merupakan hasil perang dunia II, dimana pemenang perang dunia kedua itu pemenangnya Amerika dan ara Amerika untuk menguasai dunia pakai sistem yang namanya demokrasi.
“Nah demokrasi itu membuat sistem pengamanan lebih melebar daripada demiliteristik. Jadi kalau negara militer itu presiden langsung militer, polisi tidak bergerak dia hanya jadi pengaman saja,” ujar Syafii.
“Tapi di negara demokrasi dia bisa di banyak tempat. Ini yang cenderung diselewengkan dan ini sebenarnya sudah lama, positioning ini sudah lama. Apalagi Ketika dwi fungsi ABRI dicabut, itu membuat polisi ada di banyak posisi,” ujar Presiden of OIC Youth Indonesia ini.
Pertayannnya apakah ini menjadi kekuatan atau kelemahan, tergantung oknumnya. “Jadi saya lebih setuju chasnya ini diarahkan kepada oknum. Karena saya punya teman polisi yang baik-baik juga,” katanya.
Tapi kemungkinan polisi untuk melakukan banyak gerakan di negara demokrasi memang tinggi. Di Amerika, sebut dia, FBI itu kemana-mana karena dia dekat dengan politik, dekat dengan masyarakat.
Editor : Ahmad Antoni