Menurut Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim, tradisi ketuk pintu ini menjadi media memanjatkan doa agar Pasar Semawis Imlek yang akan digelar sepekan lagi berjalan lancar. Tradisi ini juga merupakan kearifan lokal warga Pecinan Semarang yang sudah ada turun temurun.
“Kegiatan jalan (parade berkebaya dan barongsai) dari klenteng ke klenteng itu sebenarnya untuk sosialisasi. Intinya setiap kita singgah di klenteng, kita berdoa.,” ujar Harjanto Halim.
“Pesan Imlek tahun ini kami berharap chiong kesetiaan. Karena Imlek tahun ini kan shio ular. Jadi ada cerita legenda siluman ular putih yang menunjukkan kesetiaan walaupun cintanya dihalang-halangi. Kita ingin kesetiaan itu bisa ditunjukkan kepada warga maupun pemerintah baru,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni