JAKARTA, iNewsSemarang.id - Dilaporkan Badai Matahari akan kembali terjadi minggu ini. Dimana pusat tata surya galaksi Bima Sakti ini tengah aktif memuntahkan massa korona nyaris setiap hari sejak pertengahan Januari 2022.
Dilansir dari Science Alert, Selasa (15/3/2022), kabar tersebut ini disampaikan langsung oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Badan Meteorologi Inggris (British Met Office). Disebutkan bahwa beberapa letusan dari badai Matahari telah menyerang Bumi secara langsung, artinya planet ini mendapatkan efek langsung atas fenomena tersebut.
Lantas apa dampaknya bagi Bumi? NOAA dan British Met Office telah mengeluarkan peringatan terkait badai geomagnetik ini, dikatakan akan terjadi lagi selama beberapa hari ke depan. Namun, mereka menegaskan skalanya kemungkinan masuk dalam kategori ringan, dan dampaknya pada Bumi sendiri tidak perlu dikhawatirkan.
Dijelaskan, sebenarnya Bumi telah dilanda badai geomagnetik ringan dan sedang selama beberapa hari terakhir, tingkatannya tercatat masuk kategori G1 dan G2 pada skala badai Matahari tertinggi G5. Level ini, menunjukkan mungkin berdampak pada penurunan sinyal radio frekuensi tinggi, dan tindakan pemulihan perlu dilakukan untuk satelit karena efek badai.
Kemudian, efek lainnya adalah gangguan pada aktivitas hewan yang sedang melakukan migrasi, dan jika kondisinya memungkinkan, bisa bikin satelit di luar angkasa terhempas.
Selain itu, dampak langsung akibat badai Matahari ialah peningkatan aktivitas aurora borealis dan aurora australis yang dapat dilihat dari Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Perlu diketahui, pada dasarnya fenomena badai Matahari merupakan kejadian antariksa yang cukup normal, ini berlangsung ketika aktivitas Matahari lebih aktif dari biasanya.
Editor : Maulana Salman