get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hebat Landa Pabrik Mebel di Genuk Semarang, Kerugian Capai Ratusan Juta

Perempuan Korban Penipuan di Pekalongan Curhat ke Damkar Laporannya Ditolak, Polisi Malah Tawari Ini

Minggu, 16 Maret 2025 | 07:51 WIB
header img
Putri (23), wanita asal Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan curhat kepada petugas damkar setelah laporannya menjadi korban penipuan ditolak Polres Pemalang, Sabtu (16/3/2025). (Foto: Suryono)

PEKALONGAN, iNewsSemarang.id - Seorang perempuan asal Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah merasa putus asa setelah laporannya sebagai korban penipuan ditolak oleh Polres Pemalang. Perempuan bernama Putri (23) itupun meluapkan kekecewaannya dengan mendatangi kantor Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Pekalongan untuk mencurahkan isi hatinya alias curhat kepada petugas disana. 

Kisah tersebut bermula ketika Putri tertarik dengan iklan sepeda listrik yang dijual di marketplace Facebook seharga Rp1.650.000. Setelah membayar uang muka sebesar Rp450.000 melalui dua kali transfer, dia menerima faktur pembelian dan diminta mengambil sepeda di toko di Pemalang. 

Sesampainya di sana, pihak toko mengaku tidak mengenali faktur tersebut. Bahkan, diketahui ada lima warga lain yang menjadi korban dengan modus serupa.

Saat melaporkan kasus ini ke Polres Pemalang, Putri bukan hanya ditolak justru mengaku ditawari membeli kue nastar yang dibuat oleh anak salah satu anggota kepolisian. Merasa bingung dan kecewa, Putri akhirnya meninggalkan kantor polisi tanpa solusi.

"Sampai di toko bilangnya itu bukan dari karyawan saya terus diarahin laporan ke Poles Pemalang, mboten terima malah ditawari (beli) nastar," ujar Putri di Kantor Damkar Kota Pekalongan, Sabtu (16/3/2025) malam.

Dalam keputusasaannya, Putri secara spontan menghubungi Damkar Kota Pekalongan untuk meminta izin curhat. Petugas damkar awalnya mengira ada laporan kebakaran, tetapi ternyata Putri hanya ingin mencurahkan isi hatinya sambil menangis. 

"Soalnya biar tenang (memilih ke Damkar) soalnya kalau ke psikolog kan bayar lagi. Uang itu untuk perputaran jualan," ucapnya.

Petugas damkar dengan sabar mendengarkan curhat Putri dan memberikan dukungan moral. Yudha Wijaya, salah satu petugas Damkar Kota Pekalongan, mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya mereka menerima curhat warga. Sebelumnya, beberapa kasus serupa juga pernah terjadi. 

"Pukul 17.30 WIB kita mendapat telepon dari saudari Putri, katanya dia mau ke sini (kantor damkar) boleh tidak, ya kita bilang silakan saja kebetulan dia warga Pekalongan Utara. Sampai di sini dia curhat," kata Yudha.

Kisah Putri menarik perhatian sejumlah warga dan wartawan yang berada di lokasi. Mereka merasa iba dan memberikan bantuan uang agar Putri bisa kembali berdagang setelah menjadi korban penipuan.

Awalnya Putri sempat menolak, kemudian diterima sambil menangis dengan haru.

 

(Arni Sulistiyowati) 

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut