Ali Mochtar Ngabalin Ungkap Kasus Ijazah Jokowi Proyek Besar: Saya Tahu Dalangnya

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Politikus Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan pengakuan mengejutkan terkait kasus ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Ngabalin mengaku mengetahui siapa dalang yang berada dibalik kasus ijazah, yang tak lain adalah mereka yang pernah berurusan dengan Jokowi.
“Ini saya tahu siapa. Siapa yang berteriak di sini, berteriak di situ. Oh si anu, dulu pernah datang ke saya, kenapa Jokowi begini kan saya. Saya tahu semua. Makanya saya bilang tadi, orang-orang ini kan cuma dihitung jari siapa-siapa,” ungkap Ngabalin saat diwawancara ekslusif dalam Podcast SindoNews “To The Po!nt Aja” pada Jumat (23/5/2025).
Ngabalin menyebut kasus ijazah Jokowi merupakan proyek dengan anggaran yang sangat besar. Sebab kasus tersebut tidak selesai hingga sekarang.
“Ini saya sudah tulis, proyek ijazah palsu itu adalah proyek uang besar bertahun-tahun. Berapa tahun coba itu? masa enggak selesai-selesai, enggak habis-habis. Indonesia kalau urusan gitu sudah sangat professional,” katanya.
Untuk itu, Ngabalin meminta masyarakat menunggu perkembangan kasus tersebut. Sebab sudah ada beberapa orang yang dilaporkan dan diperiksa oleh penyidik kepolisian.
“Siapa-siapa itu yang sudah dilaporin, diperiksa periksa kita tunggu saja nanti bagaimana, saya harap ini juga jadi pelajaran,” tegasnya.
Mantan anggota DPR RI ini kemudian menjabar rekam jejak Jokowi dalam dunia politik. Ngabalin menyebut, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo sebanyak dua periode, kemudian menjadi Gubernur Jakarta, dan Presiden RI juga selama dua periode.
“Bagaimana bisa ada yang menuduh ijazahnya palsu. Jadi orang itu harus beretika lah dalam hal mencari makan. Cari makan dengan gaya yang halalan toyyiban masa cari makan dengan gaya menghujat dan mencaci maki orang, itu gimana ceritanya,” ucapnya.
Ngabalin menjelaskan, manusia itu dibekali akal dan nafsu. Kalau akal mendominasi nafsu maka perilakunya menjadi perilaku malaikat. Kalau nafsu yang menguasai akal, maka perilaku seperti setan dan bejat. Kalau orang sudah keluar hujatan, caci maki, tangkap, penjarakan, penipu, pembohong mahluk apa ini namanya.
“Jadi please cari uang yang beradab, cari uang yang halal, please cari uang yang halalan toyyiban, jangan begitulah ini mantan petinggi Republik, orang maju, bagus".
Ngabalin mengaku, selama bertugas di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ngabalin mengaku tidak pernah melihat Jokowi marah.
“Presiden ke-7 Joko Widodo yang seumur saya di Kantor Staf Kepresidenan tidak pernah sedikitpun pandangannya dan gesturenya marah. Begitu teduhnya memimpin, punya kearifan kemampuan leadershipnya luar biasa, kok bisanya. Ini pasti ada satu perkara yang melukai relung-relung hatinya,” ucapnya.
(Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman