TPID Jateng Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Grobogan dan Demak, Ini Tujuannya

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Bank Indonesia Jateng bersama Pemprov Jateng bergerak untuk memulihkan sawah terdampak banjir di Kabupaten Grobogan serta revitalisasi saluran irigasi di Kabupaten Demak.
Mereka yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga menggandeng instansi terkait, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juwana dalam upaya pemulihan tersebut.
Kegiatan itu dimaksudkan untuk menjaga sustainabilitas kedua kabupaten tersebut sebagai wilayah penghasil beras terbesar di Jateng yang merupakan lumbung padi nasional.
Pada kegiatannya, para pimpinan di TPID itu bergerak meninjau lokasi, Kamis (3/7/2025).
Tampak Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen hingga Plh. Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia mengunjungi wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Sementara di Demak, di Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah.
Taj Yasin mengemukakan total produksi padi Jateng tahun 2024 sebesar 8.891.297 ton GKG (Gabah Kering Giling) dan memberikan kontribusi nasional terbesar kedua setelah Jatim. Sementara, Grobogan dan Demak merupakan 5 besar lumbung padi di Jateng.
Namun demikian, produktivitas di sana terhambat sebab bencana banjir yang terjadi. Di Grobogan, misalnya, pada Mei dan Juni lalu terjadi banjir yang menyebabkan sawah padi terdampak. Demikian pula di Demak. Tercatat 252 hektare sawah di Grobogan tergenang banjir sementara di Demak 787 hektare.
“Sedimentasi sungai sekarang lebih cepat, dulu 10 tahun (baru sedimentasi sungai tebal), sekarang 3 tahun (sudah terjadi sedimentasi), ini yang kami berupaya normalisasi. Juga jangan sampai ada alih fungsi lahan hijau,” kata Taj Yasin.
Editor : Ahmad Antoni