TPID Jateng Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Grobogan dan Demak, Ini Tujuannya

Aksi kolaboratif itu juga didukung Kementerian Pertanaian. Di Grobogan didistribusikan 13.652 kg benih padi, sementara di Demak 28.450 benih padi.
Sementara, BI Jateng menambah dukungan fasilitasi sarana prasarana ketahanan pangan berupa pompa air, mesin tanam padi hingga rumah burung hantu (rubuha). Tim juga memberikan pelatihan teknis pasca-banjir.
Plh. Kepala BI Jateng Nita Rachmenia mengemukakan dalam rangka menjaga sustainabilitas kedua wilayah tersebut sebagai lumbung pangan adalah memulihkan sawah agar suplai atau produksi beras tetap terjaga.
“Kami tahun ini fokus rehab jaringan irigasi, penanganan pasca-banjir. TPID Jateng akan jaga sustainabilitas Jateng sebagai lumbung padi nasional, sekaligus kesejahteraan petani,” kata Nita yang juga hadir langsung di lapangan.
Nita mengemukakan, salah satu yang difasilitasi pihaknya adalah membuat rumah burung hantu di sawah. Mereka membuatkan sarangnya, nantinya burung hantu akan bersarang di sana dan memburu hama padi khususnya tikus.
“Rangkaian kerja kolaboratif ini jadi langkah bersama dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya banjir yang berpotensi mengganggu produksi, menjaga pasokan pangan agar kestabilan harga pangan terjaga,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni