Cerita Haru Siswa Sekolah Rakyat di Jateng, Bersyukur Bisa Meringankan Beban Orang Tua

"Di sini, teman-teman juga baik, fasilitasnya lengkap, dikasih dan tidak ada yang bayar. Sampai ada sabun mandi, sabun cuci, deodoran, handuk, semua ada. Dan makanannya di sini tidak pernah telat, atau tepat waktu. Di sini kita juga diajarkan disiplin, bertanggung jawab, dan mengatur waktu dengan baik. Semoga bisa sukses dan balas budi ke orang tua," ujarnya.
Senada disampaikan siswa SRMA 17 Surakarta, Danindra Hanif Saputro. Menurut Hanif, asal Banjarsari Surakarta, dia sangat beruntung karena bisa diterima di sekolah rakyat. Selain bisa mendapatkan fasilitas sekolah yang gratis seperti asrama dan seragam, juga ada guru, tenaga pendidik, hingga wali asuh yang berkualitas.
"Saya memilih sekolah di sini, karena ayah saya sudah mengidap penyakit stroke sejak tahun 2020 atau sejak saya SMP. Saya sekolah di sini untuk membantu keluarga. Saya ingin menjadi anak sukses agar bisa membanggakan orang tua, juga mengurangi beban orang tua yang susah payah mencari uang untuk sekolah," kata Hanif.
Kepala SRMA 17 Surakarta Septhina Shinta Sari mengatakan, di sekolahnya terdapat 200 siswa, terdiri atas 117 orang putra, dan 83 putri. Untuk guru ada 20 orang, dengan tenaga pendidik 12 orang.
Di sekolah, siswa mengikuti berbagai kegiatan seperti kegiatan belajar, beribadah, kebersihan, makan, dan lainnya, dari pagi hingga malam hari. Beragam fasilitas pun disediakan, seperti kelas, perpustakaan, laboratorium, masjid, lapangan, dan lainnya.
"Anak-anak tidak dipungut biaya sama sekali. Jadi mulai seragam yang dikirim dari pemerintah pusat, makan disediakan, asrama. Jadi tidak ada pungutan atau harus membayar," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Sadimin mengatakan, Sekolah Rakyat merupakan solusi bagi pengentasan kemiskinan dan memotong rantai kemiskinan. Saat ini, di Jateng di tahap awal telah dibuka sembilan sekolah.
"Di awal pelaksanaan, telah dibuka sembilan sekolah rakyat di Jawa Tengah. Seperti Sekolah Rakyat di Surakarta, Temanggung, Wonosobo, Banyumas, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Pati, Blora, Banjarnegara. Semua pembiayaan dibiayai Kementerian Sosial dengan prioritas keluarga miskin," kata Sadimin.
Editor : Ahmad Antoni