get app
inews
Aa Text
Read Next : Baru 2,6 Juta Ton Sampah Dikelola di Jateng, Ekonomi Sirkular Bisa jadi Alternatif Solusi

Prodi Kesehatan Masyarakat FK Unnes Gelar Pengabdian Masyarakat di Sendangmulyo

Sabtu, 19 Juli 2025 | 11:08 WIB
header img
Kegiatan pengabdian masyarakat Pos Pembinaan Terpadu dan Senam Bersama Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia di RW09, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Sabtu (19/7/2025). Foto: Eks Setiawan

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Tim Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggandeng Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI) serta Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Tulus Mulya RW9, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang menggelar kegiatan skrining awal status kesehatan para lanjut usia (lansia) di sana, Sabtu (19/7/2025). 

Total sebanyak 90 lansia di sana, baik laki-laki maupun perempuan melakukan serangkaian kegiatan di pagi itu. Mulai dari senam lansia ceria, pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, antropometri (tinggi dan berat badan) serta tes psikologi atau kejiwaan. 

Bertempat di Bundaran Klipang, Sendangmulyo, Tembalang mereka tampak antusias mengikuti program yang terangkum dalam Integrasi Layanan Primer (ILP). ILP sendiri merupakan program pemerintah, merupakan bagian integral dari transformasi kesehatan, berfokus tiga hal: integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan serta memperkuat pemantauan wilayah terkait situasi kesehatannya.  

“Ini pemeriksaan dini atau skrining awal untuk gula darah, asam urat, kolesterol ada juga tes kejiwaan atau psikolgi, kegiatan pagi ini diikuti seluruh anggota Posbindu Tunas Mulya, jumlahnya 90 orang lansia,” kata Kepala Laboratorium Prodi KM FK Unnes Sofwan Indarjo di lokasi kegiatan, Sabtu pagi. 

Kegiatan pagi itu dipadukan dengan senam lansia agar tubuh mereka tetap bugar. Senam dibuat menggembirakan, tidak dengan gerak baku, juga dimaksudkan untuk membuat mereka senang, terutama memberikan motivasi para lansia agar tetap aktif bergerak. 

“Kami juga melibatkan mahasiswa Prodi KM FK Unnes, ini sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” lanjut Sofwan seraya menyebut kegiatan itu rutin dilakukan dari tahun ke tahun.

Said Junaidi dari ASKI mengemukakan pihaknya telah lama berkolaborasi dengan FK Unnes untuk berfokus membuat kebiasaan gerak melalui senam kebugaran. Sasarannya beragam, tak hanya lansia, namun juga kelompok pelajar hingga remaja.  

“Kami memberikan motivasi kepada mereka untuk terus aktif bergerak. Senam untuk lansia, memang dianjurkan, bahkan sekarang ada senam lansia ceria yang terbaru. Kami selingi dengan senam-senam yang menggembirakan sehingga mereka tidak terlihat lelah,” kata Said yang menyebut ASKI ini di bawah naungan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). 

Dia menambahkan, idealnya di usia lansia bisa rutin melakukan senam 3 hingga 4 kali seminggu. 

“Minimal 3 kali, itu sudah cukup bagus bagi lansia, durasinya menyesuaikan dengan kondisi, karena kan mungkin mereka ada penyakit bawaan, kelemahan di tulang dan sebagainya. Tadi ada yang ikut senam, usianya sudah 76 tahun, masih semangat,” lanjut Said yang juga dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes itu. 

Ketua Posbindu Tulus Mulya RW9, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Suprijadi, mengemukakan pihaknya menyambut baik kolaborasi itu. Kegiatan seperti itu sangat berguna, salah satu tujuannya bagaimana menjaga kesehatan masyarakat terutama dalam ranah preventif dan produktif. 

“Sebenarnya sasaran Posbindu ini usia 15 sampai 59 tahun, karena ini juga ILP yang merupakan program pemerintah, jadi usia lansia juga masuk. Dekade akhir-akhir ini, ada perubahan perilaku masyarakat, terutama lifestyle, seperti konsumsi makanan yang kadang membuat hal yang tidak diinginkan. Makanya kita cegah seminimal mungkin, terutama penyakit diabetes militus dan hipertensi yang hubungannya dengan stroke. Akhir-akhir ini menurut data yang kami dapatkan, cukup tinggi (kasusnya),” beber Suprijadi. 

Pihaknya, sebut Suprijadi, berharap lewat kegiatan ini bisa menekan seminimal mungkin angka individu yang terkena penyakit-penyakit tersebut. 

“Minimal kami bisa mengevaluasi hasilnya, misal gula darah, kolesterol dan asam urat. Jika ada hal-hal yang di luar kemampuan kami, kami rujuk ke puskesmas, kalau di sini Puskesmas Kedungmundu. Jangan sampai masuk kuratif yang memerlukan biaya tinggi dan risikonya sangat tinggi,” kata dia didampingi pengurus Titi Purwatiningsih.

Editor : Arni Sulistiyowati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut