get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Heroik Pratu Suparlan, Legenda Kopassus Pantang Mundur Hadapi Ratusan Musuh di Belantara Hutan

Kisah Heroik Slamet Riyadi dan Achmadi Pimpin Pasukan Gerilya dalam Serangan Umum 4 Hari di Solo

Minggu, 10 Agustus 2025 | 06:16 WIB
header img
Peristiwa Serangan Umum Empat Hari di Kota Solo dipelopori Tentara Pelajar (TP), sebuah barisan pejuang di kalangan pelajar.

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kisah heroik perjuangan pemuda dan rakyat merebut Kota Solo dari pendudukan penjajah Belanda patut menjadi semangat dan inspirasi bagi generasi penerus masa kini.

Peristiwa Serangan Umum Empat Hari di Kota Solo dipelopori Tentara Pelajar (TP), sebuah barisan pejuang di kalangan pelajar. 

Pertempuran pada 7-10 Agustus 1949 awalnya dirancang dan dipimpin oleh Letkol Slamet Riyadi dan Mayor Achmadi dari TNI Brigade 17 Det 2, Brigade V SA-CSA masa itu untuk merebut Kota Solo dari penguasaan Tentara Belanda.

Pasukan Gerilya menyerbu Kota Solo sejak tanggal 7 Agustus 1949 dan lebih populer dengan sebutan Serangan Oemoem, sebuah serangan yang merupakan puncak rangkaian serangan sebelumnya, sejak Serangan Umum pertama tanggal 8 Februari 1949 yang dilanjutkan dengan Serangan Umum yang kedua tanggal 2 Mei 1949.


Anak-anak Pejuang TP Brigade 17, Ranu (6/8) malam adakan renungan dan refleksi si Graha Ganesha Surakarta, markas orang tua mereka saat Serangan Umum 4 Hari Solo.

Tanggal 8 Februari 1949, bertepatan dengan hari ulang tahun Pangeran Diponegoro, Mayor Achmadi bersama anak buahnya untuk pertama kali menyerang Kota Solo. 

Pertempuran berlangsung hingga Rabu dini hari sekitar pukul 03.00. Para gerilyawan menghilang ke luar kota setelah membakar habis Toko Drie Hoek di Pasar Legi dan Eng Bo serta Toko Obral di Singosaren. 

Tanggal 2 Mei 1949, di hari kelahiran tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara diperingati oleh Tentara Pelajar dengan menyerbu Kota Solo pada senja hari bertujuan untuk menculik para pengkhianat dan kolaborator

Hari Minggu, 7 Agustus 1949 pukul 06.00 secara serempak serangan dimulai dengan menyerbu kedudukan Tentara Belanda. Serangan tersebut datang dari seluruh penjuru kota sehingga memaksa Tentara Belanda hanya mampu bertahan di markas masing-masing. 

Sekitar pukul 15.00 WIB, Blelanda melakukan serangan balasan dengan menggunakan pesawat terbang yang langsung melakukan pengeboman secara membabi buta.

Senin pagi, 8 Agustus 1949 sejak subuh pertempuran telah kembali berkobar. Ternyata dalam kegelapan malam, para gerilyawan telah memutuskan saluran komunikasi antar markas Belanda. Semangat tempur pasukan Belanda menjadi semakin luruh ketika dalam keremangan pagi mereka melihat bendera Merah putih telah berkibar di kampung-kampung.

Serangan ke Kota Solo semakin gencar. Selama 2 hari Belanda mendatangkan sejumlah pesawat Mustang untuk melakukan straffing pada lokasi yang diduga menjadi konsentrasi para gerilyawan. Pada hari ketiga dari Semarang didatangkan pasukan Infanteri, Kavaleri berikut Pasukan Baret Hijau. Tapi konvoi bantuan tersebut tidak dapat memasuki Kota Solo karena terhalang rintangan jalan dan dihadang pasukan TNI di Salatiga dan Boyolali.

Puncak serangan terjadi pada tanggal 10 Agustus 1949 dengan ikut sertanya pasukan TNI Brigade V yg dipimpin oleh Letkol Slamet Riyadi. Sejak pagi hari sampai tengah malam mereka bahu-membahu bersama Tentara Pelajar menghajar semua pertahanan Belanda.

Pertempuran selama 4 hari itu sangat mengejutkan Kolonel Ohl, Komandan Tentara Kerajaan (Koninjkle Leger) di Kota Solo. Dia sama sekali tidak menduga bahwa pasukan Republik masih mampu melakukan serangan militer dalam skala besar.

Serangan Umum tersebut (8 Pebruari 1949, 2 Mei 1949 dan 7 - 10 Agustus 1949 sebagai puncaknya) yang kala itu terbukti berhasil memperkuat posisi tawar politik perjuangan diplomasi delegasi Republik Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB), Den Haag, sehingga berujung dicapainya Kedaulatan Republik Indonesia 27 Desember 1949 dapat berdampingan dengan Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945. 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut