get app
inews
Aa Text
Read Next : Kemenkum Jateng Kukuhkan Notaris Pengganti di Kendal, Tegaskan Pentingnya Profesionalisme-Integritas

Kukuhkan 27 Anggota Paskibraka, Wali Kota Semarang Agustina Dorong Anak Muda Cintai Produk Lokal

Kamis, 14 Agustus 2025 | 19:06 WIB
header img
Wali Kota Semarang Agustina, mengukuhkan 27 putra-putri terbaik Kota Semarang sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Kota Semarang Tahun 2025, Kamis (14/8). Foto: Dok

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Wali Kota Semarang Agustina, mengukuhkan 27 putra-putri terbaik Kota Semarang sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Kota Semarang Tahun 2025, Kamis (14/8). Acara sakral ini menandai selesainya masa seleksi dan pelatihan intensif yang telah mereka jalani. 

Dalam sambutannya, Agustina menekankan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah peresmian yang melambangkan tanggung jawab besar. “Kalian adalah 27 putra-putri terbaik Kota Semarang yang telah melewati masa seleksi dan latihan dengan penuh semangat,” ujar Agustina di ruang Loka krida Balaikota Semarang.

“Hari ini kalian berdiri tegak sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa,” lanjutnya.

Agustina juga menyoroti nilai-nilai yang tertanam selama proses latihan, yaitu kerja sama, keteguhan hati, dan komitmen. Nilai-nilai ini diharapkan akan menjadi bekal berharga tidak hanya saat bertugas, tetapi juga dalam kehidupan mereka di masa depan. 

Lebih dari itu, pengukuhan ini bertujuan menumbuhkan jiwa patriotisme dan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. Tugas Paskibraka pada tanggal 17 Agustus mendatang, menurutnya, tidak hanya sekadar mengibarkan bendera Merah Putih. 

“Pada saat bendera itu berkibar di langit, biarkan semangat para pahlawan mengalir ke dada kalian dan jadikan momen itu sebagai bukti kecintaan kalian kepada tanah air,” pesannya. 

Ia juga mengapresiasi dedikasi dan kerja keras para orang tua, guru, pelatih, dan pembina yang telah mendukung keberhasilan para anggota Paskibraka. Agustina menyampaikan refleksi mendalam mengenai arti kemerdekaan di usia 80 tahun Indonesia. Ia melihat tantangan penjajahan saat ini berbeda dengan masa lampau, yaitu melalui sistem ekonomi yang tidak kasat mata.

“Anak-anak sekarang tantangannya jauh lebih besar. Penjajahan terjadi melalui sebuah sistem ekonomi yang tidak kasat mata,” jelasnya.

Untuk melawan tantangan ini, ia mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan membela produk lokal. Ia mengambil contoh kasus benih bayam dan padi yang kini banyak bergantung pada pabrik atau pihak luar, yang mengancam kedaulatan pangan bangsa.

“Inilah yang harus ditanamkan oleh anak-anak sekarang, cintai produk lokal, kemandirian pangan menjadi salah satu benteng kita untuk melepaskan diri dari penjajahan ekonomi,” tegasnya.

Editor : Arni Sulistiyowati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut