Kisah Menegangkan Sanjoto, Berjibaku Memburu Gembong PKI DN Aidit saat Singgah di Semarang
“Waktu Aidit transit, saya dengan senjata lengkap, bawa 2 senjata salah satunya pistol. Saat perburuan waktu itu, saya bersama dengan 2 anggota kodim dan 3 anggota CPM,” kata Sanjoto.
Dia mengungkapkan, ketika itu dirinya secara kebetulan telah membaca keadaan di dalam ruangan. Ternyata rombongan DNA (DN Aidit) pergi ke timur (Solo).
“Lantas saya telepon sama komandan, saya laporan bahwa dua jam yang lalu sudah tak ada, lari ke timur. Di Solo komandan saya telepon Dandenpom Solo dijawab sudah diberondong (tertangkap di Solo),” ungkap kakek yang lahir 17 November 1930 ini.
Pernah Ikut BKR
Sanjoto pun mengisahkan perjalanannya hingga jadi perwira Polisi Militer. Setelah Kemerdekan dirinya masuk dalam barisan Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal TNI.
Dia mendapat pangkat Letnan Muda, meski tak pernah menyandang pangkatnya di pundak maupun lengan bajunya.
Bertugas sebagai pasukan pengawal, Sanjoto pernah mendapatkan perintah mengawal dan menyeberangkan Panglima Besar Jenderal Soedirman saat bergerilya di wilayah Wonogiri hingga masuk Jawa Timur.
Editor : Ahmad Antoni