Kisah Menegangkan Sanjoto, Berjibaku Memburu Gembong PKI DN Aidit saat Singgah di Semarang
Gerilya Keluar Masuk Hutan
Gerilya dengan keluar-masuk hutan dilakukan bertahun-tahun saat pendudukan Belanda. Dia memimpin pasukan hingga pernah melakukan peledakan bom yang di jalan yang dilintasi konvoi panser Belanda.
Sanjoto kemudian masuk dalam barisan Corps Polisi Militer dengan pangkat Sersan Satu. “Berulang kali saya juga melakukan pengawalan sampai pada Jenderal Ahmad Yani. Saat membentuk Batalyon Banteng Raiders di Bulakamba Tegal pun saya juga ikut terlibat pengawalan. Sampai kedatangan Bung Karno saya juga yang mengawalnya,” ceritanya.
Dapat Rumah dari Komandan
Sementara itu, terkait kondisi rumah saat itu, ungkap Sanjoto, memang rusak parah. Di dinding terdapat peta yang ditujukan bagi pengikut petinggi PKI DN Aidit untuk kabur. "Setelah itu saya kan tinggal di hotel. Karena saya perwira, jadi tinggal di hotel.
Komandan saya kemudian memberikan rumah itu kepada saya. Rumahnya rusak parah, kemudian saya perbaiki dan tempati sejak tahun 1969," ujarnya.
Namun bangunan rumah yang bertembok bertahun-tahun sejak ditempati masih tampak sering bocor saat hujan datang. Beberapa bagian atap juga sudah ambrol dan temboknya retak.
Kini, rumah yang dia tempati telah direnovasi. Pembongkaran dilakukan pada Senin (21/9/2020) oleh pihak REI Komisariat Semarang dan Solo bersama Denpom IV/5 Semarang.
Editor : Ahmad Antoni