Kisah Menegangkan Sanjoto, Berjibaku Memburu Gembong PKI DN Aidit saat Singgah di Semarang
SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kisah Sanjoto (95), pensiunan Kapten Polisi Militer, yang pernah bertugas memburu gembong Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit, menarik diulas.
Kapten Sanjoto masih ingat saat dirinya ditugasi Pangdam Diponegoro ketika itu, untuk memburu gembong DN Aidit yang melarikan diri ke wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Dengan detail, kakek yang masih terlihat gagah itu menceritakan pengalamannya mencari Aidit pasca meletusnya Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal dengan sebutan G30S/PKI.
Ketika itu, Kapten (Purn) CPM Sanjoto masih berpangkat Peltu. Seminggu setelah peristiwa G 30 S/PKI, Peltu Sanjoto mendapat pemberitahuan dari pusat bahwa yang mengendalikan G30S itu adalah PKI.
“Atas perintah panglima (Kodam IV Diponegoro saat itu) sama komandan saya (Kolonel Sumaedi) diperintahkan regu saya dan pimpinan saya mampir ke Kodim Semarang. Namun saat itu Komandan Kodim yang baru tak ada, yang ada kepala stafnya namanya Mayor Riyadi,” ungkap veteran perang kemerdekaan ini mengenang peristiwa menggegerkan tersebut.
“Loh ada apa pak, saya itu diperintahkan sama komandan saya mencari rumah di Peterongan yang digunakan transit DN Aidit cs dari Jakarta. Wah kebetulan itu depan rumah saya banyak kendaraan. Saya lari ke sini sama pak Wiradi (almarhum) di situ bendera-bendera PKI itu banyak. Dari sejumlah tetangga bilang kalau 2 jam lalu sudah berangkat (melarikan diri). Waduh ketinggalan,” ujarnya yang saat itu sebagai anggota Intel Pomdam.
Ketika DN Aidit singgah di rumah Jalan Belimbing, dia telah mempersenjatai diri menjaga segala kemungkinan jika ada perlawanan dari komplotan PKI.
Editor : Ahmad Antoni