get app
inews
Aa Text
Read Next : Menag Yaqut: UIN Walisongo Semarang Harus Menyiapkan Aktor Perubahan

Sains Ramadhan: Nilai dan Prinsip Matematika Sebagai Motivasi Meneladani Sifat Rasul

Rabu, 06 April 2022 | 15:13 WIB
header img
ilustrasi matematika (foto: pixabay)

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Akhlak merupakan soko guru kelangsungan umat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia." 

Sabda Rasulullah lainnya menyebutkan "Sesungguhnya tegaknya atau jayanya suatu umat atau bangsa lantaran akhlak mereka, jika akhlak mereka baik, umat atau bangsa tersebut akan baik atau sehat. Sebaliknya, kalau akhlak umat atau bangsa itu rusak, umat atau bangsa tersebut akan hancur." 

Berkaitan dengan pentingnya akhlak atau karakter bagi suatu masyarakat atau bangsa, seorang cendekiawan atau pemikir Barat, Billy Graham, mengungkapkan, "If wealth is lost, nothing is lost. If health is lost, something is lost. But, if character is lost, everything is lost" (Jika kekayaan hilang, tidak ada yang hilang. Jika kesehatan hilang, ada sesuatu yang hilang. Tapi, jika karakter hilang, semuanya hilang).

Akhlak mulia merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena akhlak mulia merupakan salah satu identitas seorang muslim bahkan keimanan seorang muslim dikatakan tidak sempurna sehingga dia memiliki akhlak yang mulia, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: ”Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya diantara kalian” (H.R. Imam Ahmad).

Sabda Rasulullah SAW di atas menunjukkan bahwa akhlak yang mulia merupakan masalah yang urgen yang harus dimiliki oleh setiap muslim, oleh sebab itu setiap pribadi yang mengaku dirinya seorang muslim hendaknya dia bisa menempa dirinya memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena Rasulullah lah suri teladan dan panutan yang paling pantas dan baik.

Cara menempa pribadi dalam membentuk akhlak mulia menurut Quraish Shihab diantaranya melalui takhalluq yaitu melatih dan membiasakan diri untuk bersikap baik. Hal baik apapun yang diasah dan dilatih secara terus menerus, ke depan akan menjadi sikap yang melekat pada diri seseorang dan identik dengan dirinya. 

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kebiasaan dalam mempelajari matematika dengan melekatnya nilai dan prinsip matematika bisa menjadi motivasi untuk meneladani sifat Rasulullah SAW?

Prinsip dan Nilai Matematika  
Pemahaman terhadap prinsip matematika tidak dapat dilepaskan dari pemahaman tentang apa itu matematika. Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. 

Matematika menjadi sarana untuk mengatasi kelemahan bahasa verbal yang mengandung emosi dan kejamakan makna. Matematika memiliki sifat yang jelas, spesifik, dan tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.

Prinsip dan nilai matematika dalam hal ini adalah prinsip kebenaran dalam matematika, kemampuan yang dihasilkan dalam belajar matematika, dan nilai-nilai karakter yang dihasilkan dalam pembelajaran matematika. Prinsip adalah landasan yang menjadi panduan dalam mempelajari matematika dan mengaplikasikannya. Nilai matematika adalah nilai-nilai yang muncul dalam belajar dan pembelajaran matematika. 

Prinsip dan nilai matematika baik ruang lingkup dan jabaran indikator secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.  Prinsip Kebenaran dalam Matematika
Pembuktian memegang peranan yang sangat penting dalam matematika karena pembuktian merupakan bagian yang mutlak dan mendasar dalam matematika dan bagian yang tidak terpisahkan dari matematika. 

Peran pembuktian yaitu 1) untuk memverifikasi bahwa suatu pernyataan itu benar, 2) untuk menjelaskan mengapa suatu pernyataan itu benar, 3) untuk mengkomunikasikan pengetahuan matematika, 4) untuk menemukan atau menciptakan matematika baru, atau 5) mensistematiskan pernyataan menjadi sistem aksiomatis.

Pembuktian bukan hanya sebagai sarana untuk memverifikasi hasil yang sudah ditemukan, tetapi juga merupakan sarana untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan menemukan ilmu baru dalam matematika.

Dalam matematika, pembuktian adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan kebenaran suatu pernyataan. Prinsip-prinsip kebenaran dalam matematika berdasarkan tingkat kebenaran paling valid, diantaranya adalah aksioma, postulat, proposisi, teorema, lemma, dan konjektur. 

Aksioma adalah sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum, serta tanpa perlu adanya pembuktian dari kita. Bisa juga dikatakan adalah sebuah ketentuan yang pasti atau mutlak kebenarannya. Postulat merupakan pernyataan matematika yang disepakati benar tanpa perlu pembuktian. Proposisi adalah suatu hubungan yang logis antara dua konsep.

Melalui prinsip-prinsip kebenaran tersebut, matematika meletakkan dirinya sebagai ilmu yang terbuka untuk dipergunakan sebagai ukuran bagi ilmu-ilmu lainnya. Penjabaran prinsip kebenaran melalui identifikasi tingkat-tingkat kepastian pernyataan merupakan bentuk kejujuran ilmiah bahwa ada dimensi dalam ilmu yang sudah tidak perlu dipertanyakan dan ada dimensi yang harus diterima sebagai kebenaran

2.  Kemampuan Dasar Matematika
Seperti yang telah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

  • Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
  • Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika.
  • Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
  • Merepresentasikan simbol, persamaan, kata-kata, gambar, table, grafik, objek manipulatif, dan tindakan serta mental cara internal berpikir tentang ide matematika.
  • Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
  • Kemampuan koneksi matematika, yaitu kemampuan dan mengaitkan antar konsep matematika, konsep matematika dengan mata pelajaran lain dan dalam kehidupan. Dari kemampuan koneksi ini akan memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

3.  Nilai Karakter dalam Pembelajaran Matematika
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tuntutan proses pembelajaran yang tersirat pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran, dan menjadi tuntutan penguatan pendidikan karakter Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017, terdapat beberapa nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui pelajaran matematika.

  • Disiplin, dalam mempelajari matematika, diharapkan mampu mengenali suatu keteraturan pola, memahami aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah disepakati.
  • Jujur, matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif) tetapi berdasarkan pembuktian deduktif. Karakter yang terbentuk adalah seseorang tidak akan mudah percaya sebelum ada pembuktian. Kepribadian yang terbentuk adalah dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan pembuktian dari setiap perkataan dan tindakannya.
  • Kerja Keras, karakter yang ingin dibentuk adalah tidak mudah putus asa. Belajar matematika, seseorang harus teliti, tekun dan telaten, dalam memahami yang tersirat dan tersurat. Jika belum mencapai hasil yang benar, maka dengan sabar melihat kembali (looking back) apa yang telah dikerjakan secara runut dengan teliti, tidak mudah menyerah terus berjuang untuk menghasilkan suatu jawaban yang benar.
  • Kreatif,  seseorang  yang belajar matematika akan terbiasa untuk kreatif dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya dengan memunculkan ide yang kreatif yang dapat membantunya menjalani kehidupan secara lebih efektif dan efisien.
  • Rasa ingin tahu, mengakibatkan seseorang terus belajar dalam sepanjang hidupnya, terus berupaya menggali informasi-informasi terkait lingkungan di sekitarnya, sehingga menjadikannya ‘kaya’ akan wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga  mampu menjadi a good problems solver (mampu menyelesaikan masalah dengan baik).
  • Mandiri; dalam pelajaran matematika kita senantiasa menghadapi tantangan, berbagai permasalahan yang menuntut kita untuk menemukan solusi atau penyelesaiannya. Untuk itu peserta didik harus mampu memiliki sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain, namun berupaya secara mandiri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.
  • Komunikatif; matematika merupakan suatu bahasa, sehingga seseorang harus mampu mengkomunikasikannnya baik secara lisan maupun tulisan, sehingga informasi yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain.
  • Tanggung Jawab; Kebiasaan disiplin dalam bernalar yang terbentuk dalam mempelajari matematika melahirkan suatu sikap tanggung jawab atas pelaksanaan kewajiban yang seharusnya dilakukan, baik tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

 

Prinsip dan Nilai Matematika Sebagai Motivasi Untuk Meneladani Sifat Rosul

  1. Siddiq

Siddiq artinya jujur atau benar. Sifat nabi Muhammad yang sidiq tersirat dalam kehidupan sehari-harinya sebagai pebisnis atau pedagang pada masanya. Sebagainya informasi yang tertera dalam Al-Qur'an, rasul memiliki sifat mustahil yang salah satunya mustahil berbohong. Dengan sifat siddiq ini, Nabi Muhammad menjadi teladan sahabat-sahabatnya dan disegani lawan-lawannya. 

Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat siddiq diantaranya:

  • Aksioma, prinsip kebenaran ini akan membawa motivasi bahwa kebenaran yang dibawa oleh Rosul adalah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi dan mutlak.
  • Postulat, prinsip kebenaran ini akan membawa motivasi  bahwa hal yang sudah disepakati dan dicontohkan oleh Rasul itu benar tanpa perlu pembuktian.
  • Merepresentasikan simbol, motivasi dari kemampuan dasar matematika ini adalah bahwa saat kita sebut orang jujur atau benar, pasti pikiran kita akan menuju sosok simbol yaitu Rosul.
  • Jujur, nilai karakter dalam pembelajaran matematika jujur ini memberikan motivasi bahwa Rasul dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan pembuktian dari setiap perkataan dan tindakannya. Hal ini terbukti baik secara induktif dan deduktif.
  1.  Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad memiliki julukan sebagai Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Sebagaimana yang kita ketahui juga, mustahil para Rasul memiliki sifat khianat, sehingga dia tidak memiliki sifat khianat. Sifat ini memiliki kekuatan membangun kepercayaan satu sama lain di antara umat manusia.

Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat amanah diantaranya:

  • Prinsip Kebenaran dalam matematika, memberikan motivasi bahwa Rasul itu tidak perlu diragukan lagi, karena sudah terbukti kebenarannya.
  • Aksioma, memberikan motivasi bahwa yang disampaikan adalah wahyu tentunya merupakan kebenaran mutlak yang tidak perlu dibuktikan lagi.
  • Postulat, memberikan motivasi bahwa Rasul sudah selalu memberikan contoh teladan dan itu selalu terbukti kebenarannya.
  • Proposisi,memberikan motivasi karena yang disampaikan Rasul adalah wahyu, dan juga sudah terbukti, maka tentunya Rosul memang amanah.
  • Tanggung jawab, memberikan motivasi bahwa pikiran, ucapan, perilaku, Rasul adalah dapat dipertanggungjawabkan, maka akan mudah menerimanya sebagai sosok yang amanah dan kita tentunya harus meneladaninya. 

     Tabligh

Tabligh yang artinya menyampaikan. Sifat tabligh dalam diri Nabi Muhammad SAW saat menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada sahabat dan umatnya, tidak menyembunyikan apapun. Nabi Muhammad SAW menyampaikannya sesuai dengan maksud dan tujuan wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.

Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat tabliqh diantaranya:

  • Aksioma, memberikan motivasi bahwa apa yang disampaikan Rosulitu adalah wahyu dari Allah yang pasti benarnya dan tidak perlu dibuktikan lagi, maka kita juga harus meneladani dengan menyampaikan apa yang Rosul sampaikan dan menyampaikan yang pasti benar. 
  • Jujur, memberikan motivasi bahwa menyampaikan sesuatu harus sesuai dengan kebenarannya.
  • Komunikasi, memberikan motivasi bahwa mengkomunikasikan atau menyampaikan dengan baik kepada orang lain tentang kebenaran yang diketahui tentunya harus dengan kejujuran. 
  1.  Fathonah

Fathonah maksudnya ialah seseorang yang dapat menggunakan kecerdasannya. Nabi Muhammad memaksimalkan kemampuan intelektualnya untuk melakukan dakwah dan berdagang.

Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat fathonah diantaranya:

  • Prinsip kebenaran, memberikan motivasi bahwa dalam mengambil keputusan yang cerdas harus berdasarkan proses pembuktian yang benar seperti apa yang telah dilakukan oleh Rasul.
  • Kemampuan dasar matematika, memberikan motivasi bahwa kita harus cerdas dengan menguasai konsep,
  • Kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, menggunakan penalaran, mempresentasikan simbol, mengkomunikasikan dan mengkoneksikan antar gagasan dalam memecahkan masalah untuk mencapai kebenaran sesperti Rasul

Penulis: Saminanto Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

Editor : Miftahul Arief

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut