Sains Ramadhan: Nilai dan Prinsip Matematika Sebagai Motivasi Meneladani Sifat Rasul

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Akhlak merupakan soko guru kelangsungan umat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia."
Sabda Rasulullah lainnya menyebutkan "Sesungguhnya tegaknya atau jayanya suatu umat atau bangsa lantaran akhlak mereka, jika akhlak mereka baik, umat atau bangsa tersebut akan baik atau sehat. Sebaliknya, kalau akhlak umat atau bangsa itu rusak, umat atau bangsa tersebut akan hancur."
Berkaitan dengan pentingnya akhlak atau karakter bagi suatu masyarakat atau bangsa, seorang cendekiawan atau pemikir Barat, Billy Graham, mengungkapkan, "If wealth is lost, nothing is lost. If health is lost, something is lost. But, if character is lost, everything is lost" (Jika kekayaan hilang, tidak ada yang hilang. Jika kesehatan hilang, ada sesuatu yang hilang. Tapi, jika karakter hilang, semuanya hilang).
Akhlak mulia merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena akhlak mulia merupakan salah satu identitas seorang muslim bahkan keimanan seorang muslim dikatakan tidak sempurna sehingga dia memiliki akhlak yang mulia, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: ”Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya diantara kalian” (H.R. Imam Ahmad).
Sabda Rasulullah SAW di atas menunjukkan bahwa akhlak yang mulia merupakan masalah yang urgen yang harus dimiliki oleh setiap muslim, oleh sebab itu setiap pribadi yang mengaku dirinya seorang muslim hendaknya dia bisa menempa dirinya memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena Rasulullah lah suri teladan dan panutan yang paling pantas dan baik.
Cara menempa pribadi dalam membentuk akhlak mulia menurut Quraish Shihab diantaranya melalui takhalluq yaitu melatih dan membiasakan diri untuk bersikap baik. Hal baik apapun yang diasah dan dilatih secara terus menerus, ke depan akan menjadi sikap yang melekat pada diri seseorang dan identik dengan dirinya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kebiasaan dalam mempelajari matematika dengan melekatnya nilai dan prinsip matematika bisa menjadi motivasi untuk meneladani sifat Rasulullah SAW?
Prinsip dan Nilai Matematika
Pemahaman terhadap prinsip matematika tidak dapat dilepaskan dari pemahaman tentang apa itu matematika. Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Matematika menjadi sarana untuk mengatasi kelemahan bahasa verbal yang mengandung emosi dan kejamakan makna. Matematika memiliki sifat yang jelas, spesifik, dan tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.
Prinsip dan nilai matematika dalam hal ini adalah prinsip kebenaran dalam matematika, kemampuan yang dihasilkan dalam belajar matematika, dan nilai-nilai karakter yang dihasilkan dalam pembelajaran matematika. Prinsip adalah landasan yang menjadi panduan dalam mempelajari matematika dan mengaplikasikannya. Nilai matematika adalah nilai-nilai yang muncul dalam belajar dan pembelajaran matematika.
Prinsip dan nilai matematika baik ruang lingkup dan jabaran indikator secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Prinsip Kebenaran dalam Matematika
Pembuktian memegang peranan yang sangat penting dalam matematika karena pembuktian merupakan bagian yang mutlak dan mendasar dalam matematika dan bagian yang tidak terpisahkan dari matematika.
Peran pembuktian yaitu 1) untuk memverifikasi bahwa suatu pernyataan itu benar, 2) untuk menjelaskan mengapa suatu pernyataan itu benar, 3) untuk mengkomunikasikan pengetahuan matematika, 4) untuk menemukan atau menciptakan matematika baru, atau 5) mensistematiskan pernyataan menjadi sistem aksiomatis.
Pembuktian bukan hanya sebagai sarana untuk memverifikasi hasil yang sudah ditemukan, tetapi juga merupakan sarana untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan menemukan ilmu baru dalam matematika.
Dalam matematika, pembuktian adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan kebenaran suatu pernyataan. Prinsip-prinsip kebenaran dalam matematika berdasarkan tingkat kebenaran paling valid, diantaranya adalah aksioma, postulat, proposisi, teorema, lemma, dan konjektur.
Aksioma adalah sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum, serta tanpa perlu adanya pembuktian dari kita. Bisa juga dikatakan adalah sebuah ketentuan yang pasti atau mutlak kebenarannya. Postulat merupakan pernyataan matematika yang disepakati benar tanpa perlu pembuktian. Proposisi adalah suatu hubungan yang logis antara dua konsep.
Melalui prinsip-prinsip kebenaran tersebut, matematika meletakkan dirinya sebagai ilmu yang terbuka untuk dipergunakan sebagai ukuran bagi ilmu-ilmu lainnya. Penjabaran prinsip kebenaran melalui identifikasi tingkat-tingkat kepastian pernyataan merupakan bentuk kejujuran ilmiah bahwa ada dimensi dalam ilmu yang sudah tidak perlu dipertanyakan dan ada dimensi yang harus diterima sebagai kebenaran
2. Kemampuan Dasar Matematika
Seperti yang telah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
3. Nilai Karakter dalam Pembelajaran Matematika
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tuntutan proses pembelajaran yang tersirat pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran, dan menjadi tuntutan penguatan pendidikan karakter Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017, terdapat beberapa nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui pelajaran matematika.
Prinsip dan Nilai Matematika Sebagai Motivasi Untuk Meneladani Sifat Rosul
Siddiq artinya jujur atau benar. Sifat nabi Muhammad yang sidiq tersirat dalam kehidupan sehari-harinya sebagai pebisnis atau pedagang pada masanya. Sebagainya informasi yang tertera dalam Al-Qur'an, rasul memiliki sifat mustahil yang salah satunya mustahil berbohong. Dengan sifat siddiq ini, Nabi Muhammad menjadi teladan sahabat-sahabatnya dan disegani lawan-lawannya.
Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat siddiq diantaranya:
Amanah artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad memiliki julukan sebagai Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Sebagaimana yang kita ketahui juga, mustahil para Rasul memiliki sifat khianat, sehingga dia tidak memiliki sifat khianat. Sifat ini memiliki kekuatan membangun kepercayaan satu sama lain di antara umat manusia.
Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat amanah diantaranya:
Tabligh
Tabligh yang artinya menyampaikan. Sifat tabligh dalam diri Nabi Muhammad SAW saat menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada sahabat dan umatnya, tidak menyembunyikan apapun. Nabi Muhammad SAW menyampaikannya sesuai dengan maksud dan tujuan wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat tabliqh diantaranya:
Fathonah maksudnya ialah seseorang yang dapat menggunakan kecerdasannya. Nabi Muhammad memaksimalkan kemampuan intelektualnya untuk melakukan dakwah dan berdagang.
Prinsip dan nilai kebenaran matematika yang bisa dijadikan motivasi untuk meneladani sifat fathonah diantaranya:
Penulis: Saminanto Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Walisongo Semarang
Editor : Miftahul Arief