Logo Network
Network

Sains Ramadhan: Fakta-fakta Ilmiah dalam Al Qurán yang Mendahului Sains

Moh. Miftahul Arief
.
Minggu, 01 Mei 2022 | 11:13 WIB
Sains Ramadhan: Fakta-fakta Ilmiah dalam Al Qurán yang Mendahului Sains
Banyak sains dari Al-Qurán yang baru terungkap kebenarannya seiring dengan kemajuan teknologi. (foto: pixabay)

Penulis: Dr. Hamdan Hadi Kusuma, M.Sc*

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT sebagai sumber dan rujukan utama ilmu pengetahuan di semesta raya. Al-Qur’an, kitab suci yang berisikan ayat-ayat tanzīliyah, mempunyai fungsi petunjuk bagi seluruh umat manusia baik dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia, maupun alam raya. Dengan begitu, yang dipaparkan Al-Qur’an tidak hanya masalah-masalah kepercayaan (akidah), hukum, ataupun pesan-pesan moral, tetapi juga di dalamnya terdapat petunjuk memahami rahasia-rahasia alam raya. 

Albert Einstein mengatakan bahwa, “science without religion is blind, and religion without science is lame” (ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh). Iman hanya akan bertambah dan menguat jika disertai ilmu pengetahuan.

Allah SWT menciptakan jagat raya beserta isinya demikian sempurna, lengkap, dan teratur. Ciptaan-Nya meliputi segala wujud dan ukuran, dari partikel terkecil di bawah atom hingga sekumpulan galaksi yang tidak terlukiskan, dari yang tampak sampai yang belum dan/atau yang tidak terlihat. Al-Qur’an lewat “dialognya” mengajak dan memandu manusia untuk menyelidiki alam ciptaan-Nya, mengungkap rahasia dan keajaibannya. 

Manusia dengan kemampuan sains dan teknologinya dituntut untuk melakukan observasi guna menyibak hukum-hukum alam (sunnatullah), yang menjadi dasar yang memungkinkan manusia memanfaatkan isi alam semesta ini sesuai petunjuk dan ridha-Nya. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

Berikut merupakan fakta-fakta ilmiah sains dalam Al-Qurán.

1. Gunung-Gunung sebagai Pasak Bumi

Menurut penelitian para ahli geologi bahwa Bumi memiliki ketebalan sekitar 3.750 mil dari inti Bumi hingga permukaan Bumi, sehingga bagian kerak Bumi hanya memiliki ketebalan sekitar 1-30 mil.  Dengan struktur tersebut, kerak bumi akan mengalami pergerakan yang dapat menimbulkan getaran atau guncangan yang secara ilmiah disebut pelipatan kerak bumi. Ilmu pengetahuan sains menemukan bahwa jalur pegunungan yang terbentuk dari fenomena lipatan berperan penting untuk menjaga stabilitas kerak bumi dari goncangan. 

Follow Berita iNews Semarang di Google News

Halaman : 1 2 3 4 5
Bagikan Artikel Ini