Sebut Mahasiswa Tak Rabun Melihat Realita, Anggota DPR: Jangan Dipojokkan

YOGYAKARTA, iNewsSemarang.id - Anggota DPR RI Gandung Pardiman menilai bahwa apa yang disampaikan mahasiswa dalam unjuk rasa kali ini memang sesuai dengan realita yang ada di lapangan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta segenap elemen masyarakat untuk tidak memojokkan gerakan mahasiswa tersebut.

Baca Juga

Usai Babak Belur Diamuk Massa, Kepala Ade Armando Dibalut Perban

"Jangan pojokkan gerakan mahasiswa yang murni dan tidak ditunggangi kepentingan politik manapun. Mereka tidak rabun melihat realita yang ada sekarang ini," kata Gandung Pardiman dalam keterangan persnya Senin (11/4/2022).

Pernyataan Gandung ini menanggapi adanya sejumlah pihak yang memojokkan gerakan mahasiswa.

Politisi senior Partai Golkar DIY ini menilai tuntutan mahasiswa yang disampaikan pada aksi unjuk rasa perlu dikaji dengan cermat oleh pemerintah.

Dalam aksinya para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan di dantaranya meminta Presiden Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode. Meminta penundaan dan mengkaji ulang UU IKN, mendesak pemerintah menstabilkan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok, menuntut pengusutan mafia minyak goreng hingga menuntut pemerintah menyelesaikan konflik agraria.

Gandung Pardiman menyebut Presiden Jokowi telah mengabulkan tuntutan mahasiswa yakni dengan memberikan pernyataan tegas bahwa pemilu berjalan sesuai konsitutsi yakni 14 Februari 2024 dan Pilkada November 2024.

"Tuntutan yang lain dari mahasiswa ini perlu dikaji dengan seksama demi bangsa dan Negara Indonesia. Tuntutan mahasiswa tersebut karena melaihat realita yang ada di lapangan. Saya mengapresiasi pemikiran mahasiswa tersebut," ujarnya.

Gandung Pardiman berharap gerakan mahasiswa dalam bentuk aksi unjuk rasa berjalan tertib dan tidak mudah terprovokasi yang bisa mengakibatkan tindakan anarkis.

"Saya berharap aksi unjuk rasa tertib dan waspada terhadap provokasi. Perlu dihindari adanya gerakan cucitangan setelah tes the water gagal atau tidak berhasil," ujarnya.

Editor : Agus Riyadi