Dia mengaku awalnya bingung ketika ada tawaran main di Indonesia. Namun, dia memantapkan diri terbang ke Indonesia karena gaji yang ditawarkan sangat menggiurkan. Terlebih saat itu usianya sudah 24 tahun.
“Bingung sih, tapi waktu itu mikirnya faktor usia, jujur kalau masih 20 tahun saya memilih tetap di Eropa, tapi saya waktu itu sudah 24 tahun, waktu melihat orang sekitar, jujur rasanya lebih baik mencari uang sebisa mungkin,” katanya.
Marukawa sedikit memberi bocoran nilai gaji yang diterimanya dari PSIS Semarang. Dia menyebut gajinya setara pemain di tim besar di J-League atau Liga Jepang.
“Akhirnya gajinya sedikit lebih banyak dari pada orang seumuran saya, jadi setara dengan gaji di J-League 1, puluhan kali lipat dibanding di Malta,” tuturnya.
Editor : Miftahul Arief