Selaras dengan itu, Ketua LPPM UIN Walisongo, Akhmad Arif Junaidi, menyatakan bahwa kerja kolaborasi yang diramu dalam kegiatan KKN ini merupakan bagian dari mempererat keutuhan Bangsa Indonesia dengan banyak keragamannya.
Ia berharap, perbedaan, yang dalam hal ini adalah perbedaan dalam beragama jangan sampai dijadikan ajang untuk saling menjatuhkan yang menimbulkan perpecahan, tetapi justru bisa dijadikan bahan belajar untuk toleransi dan bekerja sama dalam melakukan kebaikan di desa penempatan KKN.
“Saya berharap, kalian yang ada disini bisa melakukan kerja sama dengan baik, memberikan inovasi dan menyalurkan kreativitas dalam membangun desa tempat kalian KKN”, tutur Akhmad Arif Junaidi.
Sementara itu, sekretaris LPPM UHN I Gusti Bagus Sugriwa, I Made Wiradnyana, berpesan pada 9 mahasiswanya untuk belajar dan melaksanakan KKN dengan baik di Jawa Tengah.
Kepada semua mahasiswa ia menyampaikan bahwa esensi dari moderasi beragama adalah menjunjung tinggi akhlak serta merawat warisan budaya dimanapun tempatnya.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait