Kenali Puasa Asyuro, Ini Keutamaan dan Sejarahnya

Rusman H Siregar
Puasa Asyuro (10 Muharram) memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun lalu. foto : celebrities/freepik

iNewsSemarang.id - Ummat Islam dianjurkan untuk menunaikan puasa Asyuro, atau puasa sunah yang dijalankan setiap 10 Muharram. Puasa Asyuro tahun ini jatuh pada Senin (8/8/2022).

Puasa Asyuro ini disarankan  oleh Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan dihapusnya dosa setahun lalu.  Seperti dalam hadist yang diriwayatakan oleh Muslim 1162.

 

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya : “Puasa Asyuro aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu”.

Menurut Imam an-Nawawi, puasa ini menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa, kecuali dosa besar yang membutuhkan taubat nasuha.

Awal mula puasa  Asyuro ditunaikan setahun setelah Nabi Muhammad SAW mengetahui  saat orang Yahudi berpuasa pada 10 Muharram. Nabi awalnya bertanya pada sahabat kenapa mereka berpuasa. Dikatakan sahabat, mereka berpuasa untuk menghormati nabi Musa AS.

“Nabi bersabda, aku iki lebih berhak muliakan nabi Musa. Aku ini penerusnya Musa. sahabat-sahabatku mulai tahun depan kalau diberi selamat untuk memuliakan nabi Musa. Biar beda, kita puasa mulai tanggal 9-10 Muharram,” kata pengasuh pondok pesantren API Tegalrejo Magelang, KH M Yusuf Chudlori di kanalnya Gus Yusuf Channel, dikutip Sabtu (6/8/2022).

Karenanya di bulan Muharram, para kiai sepuh menyarankan untuk tidak menggelar  hajat di bulan Muharram atau bulan syuro. Maksudnya bukan karena larangan yang diperkuat dengan hadist, tapi memberi kesempatan masyarakat untuk bisa konsentrasi ibadah.

“Kalau punya hajat di bulan syuro, kasihan tetangga yang puasa. Banyak orang tua yang puasa, dari tanggal 1 sampai 10,” papar dia. 

Pada 10 muharram, ini doa-doa para nabju juga dikabulkan Allah SWT. Seperti  ketika nabi Musa AS dikejar raja Firaun bersama bala tentaranya dan terjepit di ditepi laut. Nabi Musa pasrah, bahwa dalam doanya hanya Allah SWT yang bisa menyelamatkan dirinya dalam pasrah Lilla hi Taala. Saat pasrah dan berdoa, lalu dikabulkan Allah SWT.

“Musa memukulkan tongkat di laut merah dan terbelah 2. Peristiwa itu terjadi 10 Muharram. Firaun ikut masuk, laut pulih kembali. Air datang Firaun tenggelam,” jelas Gus Yusuf.   

Selain itu, ada nabi Yunus AS yang dimasukkan ke dalam ikan nun atau kalau sekarang ikan paus .  Di dalam ikan, nabi Yunus sujud minta pengampunan, berdizikir, ”La illa ha illa anta kuntum audzubika minaddzolimin”. Doanya diterima dikeluarkan dari perut ikan, pada 10 Muharram.

“Intinya bulan Muharram itu bulan tirakatan harus banyak-banyak minta pada Allah. Malam buat tirakatan, siang untuk sedekah kepada anak-anak yatim,” pungkasnya. (mg arif)

 

 

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network